Tak Berkategori  

15 Februari Pemilihan Ketua KONI Kepri

Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) akan menggelar musyawarah daerah daerah (Musdaprov), untuk memilih Ketua Umum KONI Kepri periode 2019-2024 mendatang.

TANJUNGPINANG – Rencananya, akan digelar 15 Febuari ini. Lokasi Musdaprov KONI di Hotel Best Western Premier Panbil, Batam.

Usep RS, panitia Musdaprov KONI mengatakan pendaftaran calon sudah dibuka. Formulir pendafaran bisa diambil di kantor KONI Kepri di Sukajadi Batam. Batas terakhir pengembalian berkas pendaftaran, 14Februari mendatang.

”Undangan Musdaprov KONI Kepri sudah siap disebar. Siapa saja yang terpilih diharapkan bisa memajukan olahraga prestasi di Kepri lebih baik lagi,” kata Usep, juga bakal calon Ketua KONI Kepri.

Kata dia, nama-nama calon Ketua KONI Kepri yang sudah muncul yakni Hotman Hutapea, Ruslan Kasbulatov, Basaruddin Idris, Yacup.

”Ada 54 suara pemilih dari pengurus provinsi (Pengprov) cabang olahraga, KONI kabupaten/ Kota, SIWO PWI, dan lainlainnya,” ujarnya.

Saat disinggung, apakah Plt Gubernur Kepri Isdianto bisa mencalonkan sebagai Ketua Umum KONI Kepri? Usep mengatakan, sesuai Undang-Undang Keolahragaan tidak bisa.

Menurut ketentuan pasal 40 UU Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional (SKN) kata dia, bahwa KONI itu bersifat mandiri tidak terikat dengan jabatan Struktural dan Jabatan Publik.

”Tapi di daerah lainnya masih ada juga pejabat publik menjadi Ketua KONI,” ujarnya.

Ditempat terpisah, Basarudin Idris, ketua Pengurur Provinsi (Pengprov) Persatuan Sepak Takraw Seluruh Indonesia (PSTI) Kepri juga bakal calon Ketua KONI Kepri yakin mendapatkan dukungan dari pengurus cabang olahraga lainnya yang ada di Kepri, termasuk dari pengurus KONI Kabupaten/kota sebagai peserta.

”Kita ingin memajukan olahraga di Kepri. Kita ingin olahraga maju sumber dananya tak hanya dari APBD saja, tapi kita harus mencari dari dana CSR perusahaan,”ujarnya.

Sambung dia, bila pengurus KONI hanya mengandalkan anggaran APBD untuk melakukan pembinaan, maka olahraga di Kepri bakal sulit berkembang. Selain jumlah cabang olahraga banyak, anggaran KONI sangat terbatas.

”Ibarat kuenya kecil (anggaran) dibagibagi orang banyak, ya satu cabor akhirnya menerima uang pembinana kecil. Jadi, prestasi kita di Kepri ya stagnan,” bebernya.

Kata dia, membina olahraga di Kepri, membutuhkan anggaran cukup besar. Contohnya, ingin melakukan ujicoba atau try out saja keluar dari daerah Kepri, membutuhkan biaya transportasi cukup besar. Sambung dia, beda mereka yang tinggal di daerah daratan. Tinggal menyewa mobil atau naik bus sudah sampai tujuan dengan harga murah. ”Tiket pesawat saja berapa sekarang,” ujarnya. (ABAS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *