Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Provinsi Kepri akan mengusulkan nama bakal calon kepala daerah di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Provinsi Kepri, dari luar partai berlambang kepala burung Garuda ini.
TANJUNGPINANG – Artinya, tidak ada kader partai yang dibina oleh Prabowo Subianto khususnya di wilayah Provinsi Kepri maju hingga bertarung di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2020 ini.
”Karena Ayah dicalonkan, Ayah tidak mau,” kata Syahrul, Ketua DPD Gerindra Provinsi Kepri kepada Tanjungpinang Pos di Pelabuhan Internasional Sri Bintan Pura (SBP) Tanjungpinang, Rabu (29/1).
Saat ditanya oleh awak media ini, Syahrul belum mau menyebutkan nama bakal calon gubernur maupun wakil gubernur Provinsi Kepri, yang akan diusul hingga di dorong melalui kendaraan Partai Gerindra pada Pilkada serentak 2020 ini.
Ia menyebutkan beberapa nama yang sudah mendaftar hingga mengambil serta mengembalikan formulir sebagai calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Kepri di Partai Gerindra. Ada nama Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Provinsi Kepri, Soerya Respationo.
Lalu, ada juga Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Provinsi Kepri, Isdianto, mantan Gubernur Provinsi Kepri, Ismeth Abdullah, dan mantan Bupati Kabupaten Kepulauan Riau, Huzrin Hood.
Ia akan mengirim empat nama bakal calon kepala daerah di Provinsi Kepri ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerindra. Dirinya enggan menyebutkan kapan waktu untuk mengirim empat nama bakal calon kepala daerah untuk Pilkada serentak 2020 di wilayah Provinsi Kepri.
Karena yang memberikan surat rekomendasi dukungan kepada calon kepala daerah, ada di tangan DPP Gerindra. Bukan di DPD Gerindra Provinsi Kepri.
Sebab, DPD Gerindra Provinsi Kepri hanya menyalurkan hingga menyampaikan nama bakal calon kepala daerah yang sudah mendaftarkan diri sebagai gubernur maupun wakil gubernur Provinsi Kepri.
Sejauh ini, DPD Gerindra masih membangun komunikasi politik dengan berbagai Partai Politik (Parpol) di wilayah Provinsi Kepri.
Karena Partai Gerindra akan membangun koalisi dengan parpol lainnya menuju Pilkada serentak 2020.
Sebab, Partai Gerindra hanya memperoleh empat kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kepri. Artinya, Partai Gerindra harus mencari tambahan lima kursi lagi dari parpol lain agar bisa mengusung calon mendaftar ke KPU pada Juni mendatang.
Agar jumlah kursi bisa mencapai sembilan. Karena pencapaian sembilan kursi, salah satu syarat pencalonan gubernur dan wakil gubernur Provinsi Kepri menuju hingga bertarung di Pilkada serentak 2020 khususnya Pilgub Provinsi Kepri.
”Kita bangun koalisi dulu. Koalisi dengan siapa saja belum tahu karena waktu masih panjang dan perlu komunikasi yang serius dengan pelbagai pihak yang sudah melamar ke Gerindra,” sebut dia. Syahrul tidak menyebutkan soal calon Gerindra di daerah lain di Kepri termasuk di Batam.(ANDRI DS)