BINTAN – Sebagai daerah maritim, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Maritim Raja Ali Haji (FIKP-UMRAH) Tanjungpinang terus mengasah mahasiswanya untuk memajukan budidaya ikan di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Dengan adanya fasilitas Balai Benih Ikan (BBI) Provinsi Kepri yang berada di Desa Pengujan, Kecamatan Teluk Bintan, Kabupaten Bintan tentunya menjadi modal untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa-mahasiswi FIKP-UMRAH.
Seperti yang sedang dilakukan Hendriyono, yang merupakan mahasiswa semester 7 FIKP-UMRAH yang berkonsentrasi di Jurusan Budidaya Perairan.
Hendri sedang melaksanakan PKL di BBI Kepri Desa Pengujan Bintan untuk mempelajari pemeliharaan induk Ikan Kakap Putih. Menurutnya, BBI Kepri memiliki fasilitas memadai untuk sesuai bidang yang akan dipelajari.
”Untuk itu, saya ambil di devisi Manajemen Pemeliharaan Induk ikan Kakap Putih di BBI. Jadi saya fokus ke manajemen pemeliharaannya. Seperti meramu pakan dengan nutrisi yang terbaik. Membersihkan wadah pemeliharaan, dan memijahkan ikan untuk ketersediaan benih ikan di BBI,” jelas Hendriyono, Senin (27/1).
Setiap harinya, Hendriyono berada di BBI dan akan menjalani praktik selama 35 hari.
”Sesuai bidang saya Budidaya Perairan. Saya sehari-hari di BBI mengambil data dari pemeliharaan induk ikan Kakap Putih. Jika sudah selesai dilaporkan dalam bentuk laporan seperti data parameter air, penyakit, pakan, dan cara pemeliharaan induk ikan kakap putih. Selanjutnya akan dipresentasikan di Kantor BBI dan kampus,” jelasnya.
”Saya juga merasa senang karena bayak pengalaman berharga di BBI. Selain mudah dipahami, karena ilmu magang sangat penting bagi saya untuk langsung turun pengaplikasian,” tambah mahasiswa asli Tanjungpinang ini.
Hendriyono juga dibimbing oleh Rika Wulandari SP.i, MS.i, selaku dosen pembimbing. Ia menambahkan, peran BBI sangat membantu para pembudidaya skala operasional Hatchery Skala Rumah Tangga (HSRT).
Dimana, jika HSRT butuh bibit ikan maka pihak BBI siap menyuplainya. Hendriyono menambahkan, perkembangan dalam sektor budidaya khususnya di Kepri masih kecil sekali.
”Kita mempunyai luas laut 96 persen perairan. Tentu ini harus menjadi sektor andalan kita di Kepri. Sektor budidaya di Indonesia masih dipegang oleh daerah Gondol Bali, dan Situbondo. Seharusnya kita bisa menjadi nomor urut 3 dalam perikanan karena kita punya laut yang luas,” jelasnya.
Ia meneruskan, Kepri bisa menjadi unggul dalam budidaya laut. Pulau Bintan bisa memanfaatkan teluk-teluk untuk budidaya dan air yang sangat bagus serta topografi dan geografis yang cocok untuk budidaya.
”Tapi sekarang masih sedikit untuk dimanfaatkan. Saya rasa pemerintah harus memberi kontribusi dan pemahaman untuk masyarakat agar masyarakat Bintan mampu memanfaatkan peluang yang ada,” ujar Hendri. (abh)