BATAM – Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, HM Rudi, memberikan deadline, selama enam bulan bagi PT Pelindo II dan konsorsiumnya, untuk melakukan perubahan di Pelabuhan Batuampar. Direncanakan, perubahan mulai dilakukan dalam pengembangan Batuampar, setelah rapat umum pemegang saham (RUPS) Februari 2020. Sehingga, perubahan diharapkan dilakukan enam bulan sejak Maret 2020.
”Untuk pelabuhan, yang dikerjasamakan dengan Pelindo II bersama konsorsium, harus ada perubahan selama enam bulan. Karena Februari RUPS. Jadi 6 bulan sejak Maret, sudah ada perubahan pelabuhan,” tegas Rudi terkait dengan pengembangan Pelabuhan Batuampar.
Rudi mengancam, jika tidak ada perubahan, maka pihaknya berhak untuk melakukan penghentian kerjasama. ”Jadi target Pelindo enam bulan. Jika tidak selesai sesuai target, maka kerjasama dibatalkan,” sambung Rudi.
Disebutkan, pembenahan sudah disiapkan. Di mana, untuk pelabuhan, alat bongkar diganti baru. ”Bukan hanya alat baru. Tapi model alat baru. Jadi pakai crane model baru, sesuai intruksi Sesmenko. Ini benahi, agar harga transport Batam-Singapura lebih murah,” bebernya.
Disebutkan, dengan percepatan bongkar muat di Batuampar, akan mengurangi biaya transport. Kapal tidak membutuhkan biaya labuh tambahan karena lama antri untuk bongkar muar. ”Sehingga kita harap ada penurunan harga. Kalau crane di pelabuhan selesai, akan lebih baik,” harap Rudi.
Disebutkan, pihaknya sudah melakukan rapat dengan Deputi-Deputi BP Batam. Mereka sepakat untuk bersama mengembangkan pelabuhan Batuampar. Diharapkan, kegiatan di Batuampar meningkat, dari 350 TEUS, menjadi 700 ribu TEUS.
”Kita sudah rapat dengan deputi, kita putuskan menyongsong pelabuhan yang baru. Sehingga, bisa memperlancar arus dipelabuhan,” ujarnya.
Sebelumnya, Pelindo II membentuk konsorsium bersama Pelondo I serta PT Persero Batam. Konsorsium dibentuk untuk pengelolaan gudang di Batuampar. Konsorsium ini, yang nantinya akan membangun dan mengelola pergudangan di Pelabuhan Batuampar. Diakui, semua bangunan di kawasan pelabuhan direncanakan untuk dibongkar. Kemudian, konsorsium itu akan membangun ulang. (mbb)