Pembangunan SDN 013 Natuna Tak Tepat Sasaran
Warga protes dengan rerencanaan pembangunan SDN 013 Natuna di Air Kolek, Kelurahan Ranai karena sekolah itu dibangun di lokasi langganan banjir.
NATUNA – MASYARAKAT memang mengapresiasi langkah Pemerintah Kabupaten Natuna menambah Unit Sekolah Baru (USB) sekitar wilayah itu. Lokasinya berada di wilayah RT Padang Tengah, Kelurahan Ranai.
Hanya saja sebagian warga menyayangkan lokasi di mana sekolah itu dibangun. Mereka menilai lokasinya kurang bagus untuk bangunan sekolah karena dekat sekali dengan sungai.
”Kami senang sekolah dibangun di sekitar sini. Anak-anak tidak jauh sekolah. Cuma kenapa dibangun di lokasi itu,” kata Zainudin, RW 01 Air Kolek, Kelurahan Ranai di Ranai, kemarin.
Ia berpendapat, lokasi yang dipilih untuk pembangunan sekolah itu tidak tepat lantaran letaknya persis di pinggir sungai yang rawan banjir.
Zainudin kemudian bercerita, beberapa tahun lalu saat Murenbang tingkat kelurahan, usulan lokasi yang disepakati bukan di lokasi tempat pembangunan saat ini.
”Ini pinggir betul dengan sungai. Sementara sungai ini langganan banjir. Bisa-bisa kalau hujannya besar dan berturut-turut, air sungai akan lewat sekolah itu. Dulu kesepakatannya agak tengah tempatnya dibangun sekolah itu,” tegasnya.
Hal yang sama juga diakui oleh Ketua RT 05 Air Kolek, Haryadi. Ia khawatir sekolah itu akan terkena banjir setiap tahun.
”Yang kita khawatirkan adalah lokasi sekolah itu tidak tepat dan rawan banjir,” tandanya.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Natuna, Suherman menegaskan, sekolah itu dibangun dalam rangka menambah ruang belajar siswa karena sampai saat ini Kecamatan Bunguran Timur kekurangan enam unit sekolah untuk meng-cover 26 rombongan belajar (Rombel).
Akan tetapi menurutnya, pembangunan sekolah itu dibangun sesuai standar sehingga ia yakin keberadaannya akan aman dari ancaman banjir.
”Sekolah itu dibangun di situ sebagai asas kemanfaaatan lahan. Lokasi itu milik pemerintah yang sudah dibebaskan jauh sebelum saya menjabat. Tapi Insya Allah sekolah itu aman dari banjir karena model konstruksinya didesan lebih tinggi. Pondasinya kami bangun tinggi sekali,” tegasnya.
Di samping itu, pemerintah juga akan melakukan kegiatan penimbunan tanah di sekitar sekolah itu agar lebih terjamin dari ancaman banjir.
Dan tidak hanya itu, Suherman juga berjanji akan berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum (PU) agar ke depan dapat dilaksanakan normalisasi sungai Air Kolek itu.
”Kami juga sudah survei lapangan dan melakukan intervew dengan warga sekitar. Katanya bangunan dengan model seperti itu akan aman dari banjir. Dan harapan kami seperti itu,” pungkasnya.
Data ini disadur dari https://dapo.dikdasmen.kemdikbud.go.id untuk semester ganjil tahun ajaran 2019/2020, jumlah sekolah di Kepri baik negeri dan swasta 1.621 unit. Negeri 1.051 unit dan 570 unit sekolah swasta.
Jumlah SD 962 unit terdiri dari negeri 684 unit dan 278 swasta. SMP 381 unit terdiri dari negeri 233 unit dan swasta 148 unit. SMA 148 unit terdiri dari negeri 91 unit dan swasta 57 unit. SMK 113 unit terdiri dari negeri 35 unit, swasta 78 unit. SLB 17 unit terdiri dari 8 negeri dan 9 swasta.
SD sederajat di Kabupaten Natuna baik negeri dan swasta 151 unit. SMP sederajat 61 unit. SMA sederajat 24 unit dan SMK 10 unit.
SD sederajat di Kabupaten Anambas baik negeri dan swasta 70 unit. SMP sederajat 29 unit. SMA sederajat 8 unit dan SMK 4 unit.
SD sederajat di Kota Batam baik negeri dan swasta 403 unit. SMP sederajat 202 unit. SMA sederajat 85 unit dan SMK 68 unit.
SD sederajat di Kota Tanjungpinang baik negeri dan swasta 76 unit. SMP sederajat 32 unit. SMA sederajat 15 unit dan SMK 10 unit.
SD sederajat di Kabupaten Bintan baik negeri dan swasta 104 unit. SMP sederajat 43 unit. SMA sederajat 17 unit dan SMK 8 unit.
SD sederajat di Kabupaten Karimun baik negeri dan swasta 84 unit. SMP sederajat 40 unit. SMA sederajat 20 unit dan SMK 8 unit.
SD sederajat di Kabupaten Lingga baik negeri dan swasta 140 unit. SMP sederajat 41 unit. SMA sederajat 18 unit dan SMK 5 unit.
Adapun total siswa di Kepri sekitar 398.973 orang. Dari jumlah ini, sekitar 205.422 orang laki-laki dan 193.551 orang perempuan. Selisihnya 11.871 orang. Persentasinya, 48,5 persen perempuan, 51,5 persen laki-laki.(HARDIANSYAH-MARTUNAS SITUMEANG)