Tak Berkategori  

Harga Bahan Pokok Jadi Perhatian Khusus

Walikota Tanjungpinang, Syahrul menyebutkan perkembangan harga bahan komoditas bahan pokok di Kota Tanjungpinang masih tergolong stabil. Seperti halnya yang disampaikan oleh tim.

TANJUNGPINANG – dalam rapat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di Ruang Rapat Engku Putri Raja Hamidah Kantor Walikota Tanjungpinang, Selasa (21/1) Pagi.

hanya saja, Syahrul minta agar pejabatnya memberi perhatian khusus kepada harga cabai dan mesti ada pemantauan khusus karena harganya kerap melambung tinggi.

”Saya sangat mengapresiasi atas kerja keras TPID Kota Tanjungpinang yang sudah bekerja dengan baik dan maksimal dalam mengendalikan inflasi selama ini, semoga dapat terus dijaga dan dikawal dengan baik hal yang sudah kita laksanakan ini,” tutup Syahrul.

Menurut data Bank Indonesia (BI) perwakilan Kepri, Fadjar Majardi, secara kumulatif pertumbuhan ekonomi provinsi Kepri pada Tahun 2019 tecatat lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Kinerja perekonomian ini mengindikasikan momentum pertumbuhan ekonomi Kepri yang tetap terjaga dalam fase peningkatan sejak pertengahan tahun 2017. Indeks Harga konsumen (IHK) Kepri pada desember 2019 mengalami inflasi sebesar 1,27% (mtm), di bandingkan bulan November 2019 tercatat deflasi sebesar 0,03 persen (mtm).

”IHK Nasional pada Desember 2019 mengalami Inflasi sebesar 0,34 persen (mtm), secara tahunan IHK kepri mengalami infasi sebesar 2,03 persen (yoy), inflasi Tanjungpinang 2019 terkendali capaian Inflasi sebesar 2,40 persen (Yoy) dipicu oleh kelompok bahan makanan sebesar 4,01 persen (yoy) dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keungan sebesar 0,81 persen (mtm) terutama tarif angkutan udara,” ucap Fajar dalam pertemuan TPID Kota Tanjungpinang yang juga dihadiri Wakil Walikota Tanjungpinang, Rahma.

menurut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Tanjungpinang, Mangamputua Gultom, untuk saat ini inflasi di Kota Tanjungpinang pada Desember 2019 sebesar 1,17 persen dan angka itu masih terus stabil. “Ini merupakan suatu prestasi bagi Kota Tanjungpinang yang harus terus dijaga,” ucapnya.

Adapun komoditas dominan pemicu Inflasi di Kota Tanjungpinang selama bulan Desember meliputi, bayam, bawang merah, cabai merah, ikan tongkol dan lain-lain. Sedangkan komoditi yang memberikan andil deflasi meliputi, ikan kembung, cabai rawit, kacang tanah dan ikan lele.

Sementara itu, Perwakilan Bulog Hendra Gunafy, mengatakan, ketersediaan stok beras saat ini yang ada di gudang Bulog Tanjungpinang terdata stok beras 2.560 ton, sedangkan komoditi lain seperti minyak goreng 2.992 Liter, dan Stok daging beku yang ada 8 ton.

”Dengan data yang ada dengan ketersediaan ini masih tergolong aman dan mencukupi untuk beberapa bulan kedepannya,” ucap Gunafy.

Rapat bulanan TPID ini turut dihadiri Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Drs. Marzul Hendri, Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan, H. Irwan, S.Sos, MM, Kepala OPD, Perwakilan dari Bulog, Bea Cukai, KSOP, Polres, Kejari, Akademisi, BMKG, BUMD, karantina Pertanian/Perikanan dan Stake holder terkait lainnya.(SUHARDI)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *