TANJUNGPINANG – Pengamat politik dari Stisipol Raja Haji Tanjungpinang Endri Sanopaka mengatakan suhu politik mulai menurun menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2020 khususnya di wilayah Kepri.
Ia melihat sebagian masyarakat sudah jenuh dengan janji-janji dan kontrak politik yang digulirkan bakal calon kepala daerah.
”Kontrak politik langsung dengan masyarakat merupakan salah satu strategi untuk mendulang suara pemilih. Namun terkadang kontrak politik itu tidak efektif mendulang suara. Masyarakat semakin jenuh,” ujarnya, kemarin.
Ia juga melihat masing-masing Partai Politik (Parpol) maupun bakal calon kepala daerah belum punya kepastian dalam politik. Sepertinya, sangat terpengaruh dengan situasi secara nasional.
”Masarakat kita sudah jenuh. Disamping mereka juga sudah tau siapa saja tokoh-tokoh yang akan maju untuk bertarung di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Provinsi Kepri pada Pilkada serentak 2020 nanti,” jelasnya.
Sambung dia, kalau di Pilkada kabupaten/kota di Kepri sepertinya yang cukup ramai hanya di pilkada Kota Batam. Kota Batam masih sangat seksi untuk diperebutkan kursi Walikota (Wako) dan Wakil Walikota (Wawako), meskipun petahana (Rudi-Amsakar) juga bakal ikut kembali di kontestan Pilkada serentak 2020 ini.
”Calon-calon kandidat cukup ramai yang mensosilisasikan diri, termasuk calon independen,” sebut dia. (dri)