Pihak Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) sebagai lembaga yang mengatur kuota BBM bersubsidi menolak untuk merealisasikan usulan kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) Bersubsidi Kabupaten Lingga.
LINGGA – Kabag Ekonomi Sekertariat Daerah Pemkab Lingga, Said Hendri mengatakan, kuota yang diusulkan Pemerintah Kabupaten Lingga untuk jenis BBM berubsidi kepada BPH Migas dan pihak Pertamina untuk tahun 2020 yakni Minyak Solar sebesar 16.901 Kiloliter (Kl), Minyak Tanah 11.771 Kl dan jenis Premium sebesar 8.510 Kl.
”Namun yang direalisasikan oleh BPH Migas, untuk BBM bersubdisi tidak sesuai seperti yang diusulkan. Realisasi yang didapat Kabupaten Lingga tahun 2020, hanya sebesar BBM jenis Solar sebesar 7.561 Kl dan Minyak Tanah 6.986 Kl dan Premium 8.510 Kl,” kata Said Hendri, Kamis (9/1).
Dikatakannya, atas hal ini pihaknya dan instansi terkait lainnya dalam waktu dekat akan melakukan rapat koordinasi untuk mengatasi kelangkaan BBM.
Salah atau yang akan dilakukan adalah, membahas evakuasi rekomendasi penjual BBM bersubsidi dan mensinkronkan data terkait pendistribusian BBM bersubsidi di Kabupaten Lingga.
”Mudah mudahan pada bulan Maret ini, Kita sudah bisa menyelesaikan permasalahan. Terkait pemenuhan kebutuhan konsumsi BBM ini, sesuai dengan kebutuhan dan harapan masyarakat Kabupaten Lingga,” ucapnya.
Terkahir dikatakannya, hasil rapat koordinasi ini juga nanti nya akan dibawa ke BPH Migas sebagai pertimbangan usulan penambahan kuota BBM bersubsidi bisa direalisasikan Juli 2020. Akhir tahun 2019 lalu, BBM di Lingga beberapa kali langka.
Langkanya BBM, tentunya mengganggu aktivitas masyarakat sehari-hari yang menggunakan kendaraan bermotor. Bahkan, Bupati Lingga H Alias Wello merasa prihatin, akibat kelangkaan BBM bersubsidi di Lingga yang terjadi.
Ia pun menduga, ada oknum yang memainkan BBM bersubsidi hingga terjadi kelangkaan.
Untuk itu, Alias Wello meminta pihak penegak hukum untuk mencari oknum yang tidak bertanggungjawab mempermainkan minyak bersubsidi di Kabupaten Lingga untuk mencari keuntingan pribadi.
Ia mensinyalir, kelangkaan BBM bersubsidi di Kabupaten Lingga yang terjadi beberapa waktu ini disebabkan adanya oknum-oknum yang bermain.
”Kita jangan ragu untuk melakukan penertiban ini, siapapun dibelakang mereka. Jangan sampai timbul dugaan-dugaan di masyarakat bahwa ada bagian dari pemerintah yang ikut bermain di dalamnya,” kata Bupati Lingga, Alias Wello menanggapi kwlangkaan BBM yang terjadi di Lingga, Jumat (27/9) tahun 2019 lalu.
Menurutnya, akibat ulah oknum yang nakal tersebut menyebabakn kerugian yang cukup besar baik dimasyarakat maupun keungan negara.
”Secara kasat mata saja bisa kita hitung, berapa besar kerugian yang dialami akibat ulah oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab ini,” sebutnya.
Untuk memenimalisir kebocoran BBM bersubsidi di Lingga, ke depan Pemkab Lingga akan membentuk tim yang akan melakukan mengevaluasi dan memverifikasi kios-kios penjual BBM secara menyeluruh. (TENGKU)