BINTAN – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bintan mengklaim, bencana limbah sludge oil yang mengotori pantai, pada angin musim utara sekarang, tidak mempengaruhi kunjungan wisatawan mancanegara (wisman). Karena, limbah minyak hitam itu langsung dibersihkan oleh pihak pengelola hotel dan resort.
Kepala Disbudpar Bintan Wan Rudi Iskandar menyampaikan, dari laporan pihak pengelola kawasan wisata Lagoi maupun pengusaha wisata lainnya, limbah selalu dibersihkan dan dikumpulkan. Sehingga, pantai bisa bersih dan dijadikan tempat wisata bagi turis.
”Kunjungan wisman masih stabil, karena limbah yang terdampar di pantai itu bisa diatasi. Sedangkan sisa limbah ditangani oleh pihak Dinas Lingkungan Hidup,” ujar Wan Rudi, Selasa (7/1) kemarin.
Untuk berwisata di Bintan, tak hanya di kawasan pantai. Di tempat objek lain seperti desa wisata, dan tempat wisata religi juga bisa dikunjungi. Sekarang, ada tempat wisata baru di Bintan, yaitu patung ukuran besar Budha Tidur di Vihara Dharma Shanti Tanjunguban.
Mewakili Kepala DLH Bintan Aprizal Bahar, Kabid Penanganan Limbah B3 Asri mengatakan, untuk penanganan limbah sludge oil di Lagoi, sudah ada penanganan. Dari DLH Bintan menyalurkan sekitar 50-an drum, untuk tempat pengumpulan limbah itu. Sedangkan untuk di luar kawasan Lagoi, akan ditangani pula oleh DLH bersama Pemprov Kepri.
”Soal limbah yang terdampar di pantai Bintan ini, sudah ditangani. Kita selalu koordinasi dengan pihak pengelola kawasan wisata dan DLH Provinsi Kepri,” tambah Asri. (fre)