Momen libur panjang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2019, tingkat hunian sebagian hotel di Kota Tanjungpinang mengalami peningkatan. Bahkan sebagian hotel akan terisi penuh. Namun ada juga yang sepi tamu yang menginap.
TANJUNGPINANG – Salah satunya yang mengalami peningkatan hunian yakni Nite & Day Hotel Laguna Bintan-Tanjungpinang berada di Jalan Bintan, Tanjungpinang.
Marketing Komunikasi Nite & Day Hotel Laguna Bintan-Tanjungpinang, Okta Vianto mengatakan ada peningkatan hunian hotel sekitar 30 persen. Kondisi ini mulai terlihat hingga dirasakan sejak momen libur Natal dan Tahun Baru, mengalami peningkatan dibandingkan hari-hari biasanya.
”Hampir full kamar hotel kita. Naik kira-kira 30 persen,” kata Okta Vianto kepada Tanjungpinang Pos, Rabu (1/1).
Sambung dia, tamu yang menginap paling dominan wisatawan Mancanegara (Wisman) berasal dari Negara Singapura dan Malaysia. Tapi, ada juga tamu dalam negeri menginap di Nite & Day Hotel Laguna Bintan-Tanjungpinang.
Rata-rata pengunjung menginap di kamar hotel tiga sampai empat malam. Diperkirakan, mereka yang menginap sedang menikmati hari libur di Kota Tanjungpinang.
Berbeda dengan Wisman maupun pengunjung dalam negeri, yang hanya melakukan transit di Kota Tanjungpinang menginap kamar hotel hanya satu sampai dua malam saja.
”Mungkin dari Bintan mau ke Singapura atau Malaysia. Atau, bisa jadi mereka dari Batam mau ke Bintan dan istirahat sejenak di hotel,” terang dia.
Terkait soal tarif menginap, kata dia, relatif lebih murah. Tarif menginap yang diberikan ke pengunjung hotel mulai dari Rp390 ribu sampai Rp1,2 juta per malam.
Karena tarif hotel tergantung tipe kamar yang di pilih oleh pengunjung. Hotel menyediakan 86 kamar. Dari 86 kamar terbagi empat tipe. Ada tipe sani the room sebanyak 16 kamar, sansay the room 65 kamar, happy the room 4 kamar, dan family swet 1 kamar.
Kondisi ini berbeda dialami pihak Manager Comforta Hotel Tanjungpinang selama libur panjang. Hotel berada di Jalan Adi Sucipto, Km XI mengalami penurunan hunian hotel.
”Sepi. Ya, turun 30 sampai 40 persen,” kata Fitriawati, Sales & Marketing Manager Comforta Hotel Tanjungpinang. Sepi hunian hotel, Fitriawati mengatakan, ia kurang tahu pasti penyebabnya. Apa disebabkan perekonomian belum stabil atau kurangnya daya tarik wisata di Kota Tanjungpinang.
”Saya kurang tahu pasti,” terang dia.
Diharapkan, 2020 ini, wisata berada di Kota Tanjungpinang bisa lebih baik lagi. Agar berdampak pada hunian hotel.
”Sekarang saja wisman Tiongkok sudah tidak ada lagi. Tak tahu kenapa,” sebut dia. Ia juga berharap agar pemerintah daerah memperbanyak event-event pariwisata supaya wisman dan wisnu banyak yang berkunjung. (ANDRI DS)