TANJUNGPINANG – Manajemen dan manajer Persedas Lingga belum puas dengan indirect freekick yang diberikan wasit, saat menghadapi PS Bintan, pada laga terakhir Piala Soeratin U17 putaran Provinsi Kepri, Sabtu sore lalu. Manajemen beranggapan tendangan bebas dua kali sentuh berujung gol itu, kurang fair.
Shabirin manajenen Persedas Lingga mengatakan, putusan wasit yang memberikan sanksi indirect freekick itu, seharusnya tidak terjadi. Saat wasit memberikan putusan, sudah diprotes oleh manajer dan pelatih. Tapi tanpa ada penjelasan dari protes itu, pertandingan tetap dilanjutkan, dan terjadigl gol.
“Harusnya dijelaskan dulu dan dibuktikan dulu, apa kesalahannya, sebelum indirect freekick itu dilakukan. Kan manajer dan pelatih kami sudah protes,” kata Shabirin, saat memberikan keterangan pers, Senin (23/12).
“Kami belum puas dengan jalannya pertandingan Persedas lawan PS Bintan lalu,” ujar Shabirin lagi.
Dari manajemen Persedas tidak akan mengajukan protes tertulis kepada Asprov Kepri maupun PSSI, mengenai hal ini.
“Ini harus jadi perhatian ke depan. Kami datang dari Lingga menghabiskan materi dan tenaga. Kasian pemain kami yang menunda ujian dan pengorbanan lainnya,” tambah Shabirin.
Ferdi manajer tim Persedas juga menyatakan, tidak puas dengan keputusan wasit, saat kiper Persedas dinyatakan melanggar aturan dan diberikan sanksi indirect freekick itu.
“Kami kan dah menanyakan kepada PP dan wasit, sebelum dilakukan indirect freekick. Tapi tidak ada penjelasan saat protes awal itu,” kesalnya.
“Katanya kiper kami melakukan kesalahan karena memegang bola, terus dilepas dan ditangkap lagi. Katanya memegang bola lebih dari 6 detik. Ada pula alasannya menangkap bola di luar garis. Ini yang belum jelas,” tambah Ferdi.
Sampai sekarang, lanjut Ferdi, penjelasan terjadinya indirect freekick itu belum diterima oleh Persedas Lingga.
“Menang kalah, itu biasa. Tapi harus fair. Kami tak puas, kenapa penjelasan dari wasit setelah gol terjadi. Itu pun setelah buka buku,” jelas Ferdi.
Edi Sutikno PP dari Piala Soeratin U17 putaran Provinsi Kepri menegaskan, indirect freekick diberikan karena kiper Persedas memegang atau menahan bola lebih dari 6 detik di dalam kotak penalti. Hal ini sudah dijelaskan wasit kepada pihak Persedas.
“Buku peraturan kita perlihatkan, itu sebagai bukti, bahwa memang ada aturannya indirect freekick bagi kiper yang memegang bola lebih dari 6 detik. Kan manajer Persedas yang minta diperlihatkan aturannya, makanya kita perlihatkan buku aturan itu,” terang Edi Sutikno. (fre)