Tak Berkategori  

Permainan Tradisional Melayu Mulai Punah

TANJUNGPINANG – Rumpun Melayu Bersatu (RMB) Kota Tanjungpinang kembali membangkitkan permainan tradisional. Permainan ini mulai punah dan ditinggalkan bagi generasi muda terutama yang tinggal di perkotaan.

Kini, generasi penerus justru sebagian waktunya dihabiskan untuk bermain gadget seperti untuk bermain game, menonton video, dan bermain aplikasi.

Meskipun gerimis, tidak membuat patah semangat seratusan peserta didik untuk mengenalkan permainan tradisional Melayu. Mulai permainan belon, congkak, jengket, goli disebut kelereng dan lempar laleng.

Mereka ini dari kalangan peserta didik tingkat Sekolah Dasar (SD) se-Kota Tanjungpinang. Perkenalan permainan tradisional Melayu melalui festival permainan tradisional Melayu, yang berlangsung di lapangan sepak bola di Jalan Kepondang Km 13, Kelurahan Batu IX, Kecamatan Tanjungpinang Timur, Sabtu (14/12).

Ketua RMB Kepri – DPW Tanjungpinang Dato’ Bandar Endri Sanopaka S.Sos MPM saat menyerahkan piala juara umum kepada pemenang SDN 03 Tanjungpinang Timur.

Ketua DPW RMB Kota Tanjungpinang, Dato Bandar Endri Sanopaka mengatakan, pihaknya hanya mengenalkan dan mengingatkan kembali permainan tradisional Melayu kepada peserta didik di Kota Tanjungpinang melalui Festival Permainan Tradisional Melayu.

Sebab, permainan tradisional Melayu yang hampir punah atau hilang di kalangan peserta didik saat ini. Kata di a, hilangnya permainan tradisional Melayu, menurutnya, bisa dikarenakan gadget. Sebab, hampir semua peserta didik sudah memiliki gadget.

Peserta didik menggunakan gadget, bukan untuk menggali ilmu sesuai kebutuhan sebagai anak sekolah. Tetapi, mengoperasikan gadget untuk main game online.

”Kita sangat perihatin sekali, bahwa anak kita sudah pandai main game online melalui handphone gadget miliknya,” terang Dato Bandar Endri Sanopaka kepada Tanjungpinang Pos disela pembagian hadiah kepada peserta didik yang telah juara di Festival Permainan Tradisional Melayu.

Ia harapkan, semua pihak termasuk pihak sekolah untuk kembali memperkenalkan dan mengingatkan permainan tradisional Melayu kepada peserta didik. Agar peserta didik tahu permainan tradisional Melayu yang hampir punah alias hilang.

Selain itu, RMB juga menghimbau kepada Pemko Tanjungpinang, agar menyediakan lapangan terbuka yang bisa dijadikan tempat untuk permainan tradisional.

”Ayo, kita mainkan kembali permainan tradisional Melayu lagi,” ajakan dia buat semua masyarakat di Provinsi Kepri termasuk di Kota Tanjungpinang. (dri)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *