Bintan – Hendrik (40) perantau asal Jawa yang bekerja sebagai pengeruk pasir ditemukan tidak bernyawa. Setelah berteduh di sebuah pondok tak berpenghuni yang berada di Kawasan Eks Tambang Pasir Danau Biru, Desa Gunung Kijang, Kamis (12/12) petang kemarin.
Kapolsek Gunung Kijang, AKP Monang P Silalahi mengatakan almarhum merupakan pengeruk pasir yang hanyut terbawa derasnya hujan di pinggiran jalan. Lokasi pasir yang dikeruk sepanjang jalanan Galang Batang yang tertutup pasir.
”Korban bersama dua rekannya saat itu sedang mengeruk pasir hanyut dengan skop. Beberapa jam bekerja, korban mengeluh sakit dan ingin beristirahat sebentar,” ujar Monang.
Keterangan yang diterima, kemudian almarhum beranjak dari lokasi pasir yang dikeruknya. Lalu memilih beristirahat di sebuah pondok kosong bekas kantin yang masih berdiri kokoh di Kawasan Eks Pertambangan Danau Biru.
Sedangkan kedua rekannya tetap fokus bekerja mengeruk pasir yang ada di sepanjang jalanan sampai sekitar pukul 17.00 WIB.
”Usai mengeruk pasir, kedua rekannya hendak membangunkan korban karena sudah sore dan waktunya pulang. Namun korban tak bangun melainkan badannya sudah terbujur kaku dan tak bernyawa,” jelasnya.
Mengetahui korban tewas kedua rekannya segera melaporkan hal itu pihak kepolisian. Lalu jasad korban dievakuasi untuk dilakukan visum luar oleh tim medis. Hasilnya tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan.
”Kita langsung cari tau keluarganya. Lalu kita meminta keterangan dari istrinya korban,” katanya.
Istri korban mengakui kondisi suaminya memang kurang sehat. Sebab akhir-akhir ini sering mengeluh sakit dibagian dada. Pihak keluarga tak menyangka jika sang suami pergi begitu cepat meninggalkan ia dan kedua anak untuk selamanya. ”Korban meninggalkan seorang istri dan dua orang anaknya,” ucapnya. (aan)