TANJUNGPINANG – Memasuki musim penghujan dan musim angin utara tidak membuat wisatawan, untuk mengurungkan niatnya untuk mengunjungi Pulau Penyengat.
Justru, pengunjung yang datang malah silih berganti memenuhi pelantar penyeberangan ke Pulau Penyengat.
Ditambah dengan akhir pekan, jumlah pengunjung terus meningkat, Minggu (30/11)Pengunjung yang datang tidak hanya dari pengunjung lokal tetapi juga dari wisatawan mancanegara.
Untuk wisatawan yang ingin berkunjung ke Pulau Penyengat ini tidak memiliki larangan. Namun mereka harus mematuhi adat setempat, dan memiliki niat yang baik.
”Tidak boleh punya niat tertentu yang tidak baik, kalau niat kita baik, jujur Insya Allah kita akan aman-aman saja. Kami senang, wisatawan selalu ada walau musim atau cuaca tak bersahabat,” kata Ishak, petugas pelayanan tiket yang biasa disapa Sahak.
Pada musim angin kencang seperti musim utara saat ini, dan ditambah lagi dengan hujan tidak menentu tetap saja ada pengunjung. Namun, apabila cuaca benar-benar tidak mendukung penyeberangan kapal maka keberangkatan penumpang ke Pulau Penyengat akan ditunda atau dibatalkan sampai cuaca mulai membaik.
Jika memang musim angin utara, maka penumpang yang menggunakan pompong kecil akan tetap dihitung 15 penumpang seperti muatan pada umumnya.
Namun penumpang akan dikurangi 2 orang, dan untuk mengantisipasi pengurangan tersebut maka penumpang tersebut akan dialihkan kepada pompong yang memiliki ukuran besar.
Untuk menjaga keselamatan penumpang, penumpang diwajibkan memakai jaket keselamatan, duduk agak kedalam dan dilarang untuk berdiri didepan.
”Kalau perahu boat yang besar, maka muatannya akan tetap 15 orang. Kalau boat yang kecil-kecil itu, kita sederhanakan tetapi hitungannya tetap 15 orang. Karena untuk menjaga keamanan dan keselamatan ketika di laut. Nanti untuk dua orangnya, kita oper ke pompong yang lebih besarm” ujarnya. (fakri)