Tak Berkategori  

Taman Budaya Harus Ada Aktivitas Kebudayaan

TANJUNGPINANG – Suasananya yang sepi, menjadikan Taman Budaya Raja Haji Fisabilillah terkesan mati tanpa ada aktivitas. Sehingga, untuk menghidupkan suasana ramai di taman itu dibutuhkan aktivitas kegiatan seperti kebudayaan. Sehingga, dapat menjadi destinasi wisata andalan lokal di Tanjungpinang.

Kini, suasana Taman Budaya yang telah dibangun terkesan mati. Dengan adanya terobosan, maka diharapkan Taman Budaya tersebut ramai dikunjungi wisatawan.

Taman Budaya ini terletak di Senggarang, Kecamatan Tanjungpinang Kota, di dalam komplek taman ini terdapat beberapa rumah adat dari berbagai daerah di Indonesia.

Seperti rumah adat Melayu, Batak, Minang, Jawa dan Miniatur Masjid Sultan Riau Penyengat.

Beberapa rumah adat yang dibangun tersebut, mencerminkan keberagaman budaya yang ada di Tanjungpinang.

”Mungkin, kedepan harus ada kegiatan-kegiatan budaya. Dari masing-masing rumah adat, ketika dihari libur. Seperti halnya, ada tari-tarian serta musik daerah. Sehingga, ada aktivitas yang ingin dilihat oleh pengunjung,” sebut Syifa, salah satu pengunjung di Tamana Budaya, Jumat (29/11).

Taman Budaya ini dibangun oleh Pemerintah Kota Tanjungpinang, sebagai tempat wisata di Kota Tanjungpinang.

Namun, sampai saat ini tak banyak wisatawan yang tahu lokasi itu. Sehingga Taman Budaya ini, sehari-hari sepi pengunjung. Padahal, Taman Budaya ini merupakan objek wisata yang cukup menarik.

Selain menarik, Taman Budaya juga dapat menjadi objek wisata yang edukatif baik untuk anak-anak maupun turis mancanegara. Sebab, mereka dapat mengetahui beberapa rumah adat yang ada di Indonesia.

”Taman ini sebenarnya bagus, cuma mungkin kurang promosi saja. Jadi belum banyak wisatawan yang tahu makanya masih sepi,” tamabah Syifa, mahasiswa UMRAH.

Ia mengaku, dirinya juga baru pertama kali mengunjungi Taman Budaya padahal sudah hampir dua tahun ia selalu melintas didaerah itu.Sebab, Syifa sehari-hari kerap melintas di jalan depan Taman Budaya saat akan ke kampusnya.

Pada bulan September lalu, Taman Budaya resmi ditetapkan sebagai Kawasan Bumi Pekemahan oleh Walikota Tanjungpinang H Syahrul.

Kini seluruh sekolah yang akan melaksanakan perkemahan, dapat menggunakan Taman Budaya sebagai Bumi Perkemahan. (alvi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *