Tak Berkategori  

Panen Cengkih Sambut Tahun 2020

Pekebun cengkih di Natuna kini tengah bergembira, lantaran pohon cengkih mereka berbuah dengan lebatnya. Sehingga, petani cengkih berharap awal tahun cengkih dapat panen besar.

NATUNA – Man, seorang pekebun cengkih Desa Limau Manis, Kecamatan Bunguran Timur Laut mengaku bergembira menyaksikan buah cengkehnya yang berbuah lebat hingga usia hampir panen.

”Alhamdulillah, kami senang dengan cengkih. Sekarang buahnya sudah besar dan sangat lebat,” kata Man di Ranai, Kamis (28/11).

Ia menyebutkan, kondisi buah cengkih saat ini sama lebatnya dengan buah cengkih pada tahun 2015 silam. Pada 2015 silam, cengkih Natuna mengalami panen raya.

”Mungkin masuk kategori panen raya, karena jumlah buahnya sama kayak 4 tahun lalu. Ini merata di seluruh Natuna,” sambungnya.

Ia pun mengaku, buah cengkih tahun ini tumbuh subur dan tidak ada hama yang mengganggunya. Ia memperkirakan kondisi alam dimusim utara, juga tidak akan terlalu berpengaruh dengan buah cengkihnya.

Karenav menurutnya, buahnya cukup kuat dan subur. Ia juga memprediksi, panen cengkih bisa dimulai sejak bulan Januari 2020 mendatang dan puncaknya pada pertengahan bulan dua hingga bulan puasa nanti.

”Maka ini lah harapan kami sebagai sumber pendapatan di awal tahun nanti. Biasanya di awal tahun pendapatan agak susah di Natuna,” tegasnya.

Man juga berharap, harga cengkih nanti berpihak kepada pekebun agar masyarakat bisa meraup pendapatan lebih dari sektor itu.

”Mudah-mudahan lah ada harga Rp90 ribu atau Rp100 ribu sekilo, Jadilah. Agar pekebun dan pekerjanya dapat lebih dari cengkeh ini,” harapnya mengakhiri.

Sekedar menambahkan, seperti Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Anambas sudah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU), dengan Pemkab Kudus untuk pemasaran komoditas cengkih.

Tujuan dari MoU tersebut, untuk meningkatkan harga pasar cengkih di Anambas yang selama ini masih rendah. Selain itu, juga menyulitkan petani cengkih yang ada di Anambas.

Seperti diketahui, bahwa Kabupaten Kudus merupakan salah satu daerah yang produksi rokok terbesar di Indonesia.

Abdul Haris SH mengatakan, Kunjungan Kerja (Kunker) yang dilakukan pihaknya adalah untuk menjajaki penjualan komuditi cengkih dari Anambas ke pengusaha yang ada di Kabupaten Kudus khusunya untuk peningkatan perekonomian Anambas kedepannya. (HARDIANSYAH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *