Beberapa hari terakhir ini banyak sekali keluhan dari masyarakat terkait sulitnya memperoleh bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium. Terkait hal ini, PT Pertamina (Persero) memberikan penjelasannya.
TANJUNGPINANG – PT Pertamina (Persero) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mengatakan distribusi BBM jenis premium atau bensin di Tanjungpinang, kuotanya sudah habis atau sudah over kuota.
”Kita sudah over 17 persen. Per Oktober kemarin, kita sudah mendistribusikan satu juta kilo liter di wilayah Provinsi Kepri termasuk di Tanjungpinang,” kata Fajar Wasis Satrio, Sales Branch Manager Pertamina Kepri kepada Tanjungpinang Pos saat berada di SPBU Batu 10 Tanjungpinang, Selasa (26/11).
Masalah kelangkaan BBM Premium di SPBU, kata Fajar Wasis Satrio, bukan dikarenakan sengaja untuk dialihkan ke Pertalite. Tetapi, disebabkan penyaluran BBM Premium yang berlebihan kuota.
Oleh karena itu, pihaknya sesuaikan pengaturan pendistribusian BBM Premium dari Pertamina ke SPBU termasuk di Tanjungpinang.
Sebab, pihaknya tidak ingin sebelum akhir tahun 2019 BBM Premium sudah habis.
Hanya saja, dirinya enggan menyebutkan sisa kuota BBM Premium yang ada di Pertamina saat ditanya oleh awak media ini. Apakah cukup hingga tahun baru atau tidak.
Alasannya, pihaknya perlu buka data terlebih dahulu. ”Saya harus buka laptop dulu nih,” ucap dia sambil tersenyum.
Ia menyebutkan, BBM Pertalite sebagai produk subtitusi dari Premium. Ketika Premium kuotanya habis, nanti ada Pertalite. Sehingga masyarakat tidak panik.
”Kalau untuk Premium habis, Pertalite tidak ada mau pakai apa kita,” katanya.
Setiap hari, kata dia, pihaknya mendistribusikan BBM Premium ke SPBU mencapai 8 ton per hari. Tetapi berbeda dengan SPBU yang berada di jalur lintas mencapai 16 ton per hari.
”Tetapi, kita tidak serta merta perlu ada pengecekan terlebih dahulu. Rata-rata 8 ton perharinya untuk masing-masing SPBU,” sebut dia.
Ia optimis tidak ada persoalan BBM baik premium maupun solar dan pertalite hingga tahun baru. Dan, ia juga optimis pemakaian BBM jelang tahun baru tidak terlalu tinggi meskipun beberapa daerah akan menggelar event tahun baru. (ANDRI DS)