NATUNA – Pihak Kantor Pencarian dan Pertolongan Kabupaten Natuna menggelar workshop, dan rapat koordinasi dan pelatihan potensi SAR Daerah di Aula Natuna Hotel, Ranai, Selasa (26/11) kemarin.
Kegiatan dibuka oleh Asisten III Bupati Natuna, Bidang Administrasi Umum Izwar Asfawi dan kegiatan berlangsung selama 5 hari.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Natuna Mexianus Bekabel, menyampaikan, tugas atau misi SAR adalah tugas kemanusiaan yang mengandung arti sangat mulia yakni, membantu, menolong, melindungi dan menyelamatkan sesama jiwa Manusia yang berada dalam kondisi membahayakan atau darurat.
Keberhasilan pelaksanaan tugas pencarian dan pertolongan, menjadi tanggungjawab bersama.
Akan tetapi, lanjut Max, bukan berarti pemerintah lepas tangan atau diam. Tentunya dibutuhkan landasan hukum, untuk mengatur mekanisme tersebut.
Sesuai dengan Undang-undang No.29 Tahun 2014 tentang pencarian dan pertolongan, Negara atau Pemerintah menjamin dan memberikan rasa aman dan selamat kepada seluruh masyarakat.
”Kehadiran atau keberadaan Kantor Pencarian dan Pertolongan Natuna yang merupakan (UPT) Basarnas, untuk wilayah Kabupaten Natuna dan Anambas diharapakan mampu menjalankan tugas pokok tersebut. Serta mewujudkan, apa yang menjadi tujuan negara yaitu rasa aman dan selamat,” paparnya.
Mexi menambahkan, Natuna memiliki Destinasi Pariwisata yang begitu banyak. Untuk menghadapi peningkatan jumlah pengunjung, agar tidak terjadi hal-hal yang membahayakan peran SAR sangat diperlukan.
”Melalui Workshop ini, kami mengaharapakan menjadi stimulus bagi para stakeholder. Untuk lebih menyadari akan pentingnya keselamatan, serta menjadi sarana mempererat tali silaturahmi kita. Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas masing-masing,” tutupnya.
Sementara itu, dalam sambutan Asisten III Buapti Natuna, Izwar menjelaskan, keberadaan potensi SAR di Kabupaten Natuna diharapakan mampu meminimalisir waktu tanggap dalam penanganan kecelakaan, bencana maupaun kondisi membahayakan manusia.
Menurutnya, peran serta SAR dapat terlihat dari keaktifan dan keikutsertaan ketika terjadi kecelakaan baik pelayaran maupun penerbangan maupun bencana yang membahayakan kehidupan manusia yang sering terjadi di Natuna.
”Untuk mencapai tujuan tersebut, perlu adanya pembinaan dan pelatihan potensi SAR guna meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM). Serta menunjang kelancaran Operasional Pelayanan,” jelasnya.
Lanjut Izwar, Pemerintah Kabupaten Natuna sangat mendukung setiap kegiatan dan program kerja yang dilaksanakan oleh pihak Kantor Pencarian dan Pertolongan Natuna.
”Oleh karenanya, besar harapan saya kedepan eksistensi potensi SAR dapat terus berperan aktif. Dalam meningkatkan kualitas diri dalam memberikan pelayanan, terhadap keselamatan masyarakat,” tutur Izwar.
Jumlah peserta yang mengikuti Workshop SAR kali ini, sebanyak 35 orang dan peserta rapat koordinasi sebanyak 60 orang.
Dari 60 orang tersebut, yang terdiri dari 30 orang peserta Rapat Koordinasi SAR dan 30 orang peserta latihan SAR
Hadir juga dalam acara para FKPD dan OPD dilingkunagn Pemerintah Kabupaten Natuna.
Baru-baru ini, Kantor Pencarian dan Pertolongan Kabupaten Natuna membentuk tim bernama Natunae Rescue. Hal ini dilakukan, guna membantu Basarnas dalam melakukan operasi pencarian dan pertolongan terhadap korban kecelakaan dilapangan.
Natunae Rescue diketahui, merupakan tim rescue yang berada dibawah naungan Basarnas Natuna.
Tim itu sengaja dibentuk, untuk menunjang dan membantu kinerja para tim personel Basarnas.
”Dengan wilayah kerja Natuna meliputi dua kabupaten, kita perlu perluasan personel. Maka dari itu, kita membentuk sebuah tim untuk memback-up,” kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kabupaten Natuna, Mexianus Bekabel melalui sambungan telepon, Selasa (19/11) lalu. (hrd)