TANJUNGPINANG – Pemberian seragam sekolah geratis merupakan salah satu program unggulan Walikota dan wakilnya Syahrul-Rahma yang dicetuskan di masa kampanye pada Pilwako 2018 lalu. Namun sayang, sudah satu tahun lebih dilantik, pembagian seragam sekolah menelan anggaran Rp7,9 miliar belum bisa dibagikan ke siswa. Awalnya, akan dibagikan akhir November ini, namun ditunda ,emjadi desember. Karena, masih banyak seragam sekolah tersebut belum selesai dijahit.
Untuk memastikan seragam sekolah gratis selesai di kerjakan atau dijahit, Walikota H Syahrul bersama wakilnya, didampingi Kepala Dinas Pendidikan Kota Tanjungpinang melakukan peninjauan terkait kesiapan baju seragam gratis untuk siswa baru sekolah SD dan SMP se-Kota Tanjungpinang, Rabu (27/11).
Mulai tahun ajaran 2019 ini siswa baru SD dan SMP akan mendapat seragam sekolah gratis dimulai dari baju seragam wajib, sepatu, tas, topi, dasi hingga kaus kaki.
Walikota Syahrul mengatakan pembagian seragam sekolah gratis untuk tingkat SD dan SMP akan ditargetkan 10 Desember mendatang.
”Untuk pendistribusian secara simbolis, kita usahakan diserahkan pada pertengahan bulan Desember, di Aula SMP Negeri 4 Tanjungpinang dan untuk pendistribusian ke masing-masing siswa, akan diserahkan oleh pihak sekolah,” ujar Syahrul.
Syahrul menambahkan bahwa Pemerintah Kota Tanjungpinang melalui Dinas Pendidikan sangat serius dalam merealisasikan bantuan seragam dan perlengkapan sekolah gratis ini, namun ada beberapa kendala sehingga pendistribusian seluruh perlengkapan sekolah agak sedikit terlambat.
Syahrul mengatakan bahwa janji adalah hutang dan itu harus kita tepati, meskipun ada keterlambatan, sehingga menimbulkan pemberitaan yang tidak-tidak dimasyarakat.
”Keterlambatan ini, khususnya untuk penjahit lokal, dikarenakan pengiriman bahan yang sedikit terlambat dan bahan untuk seragam yang kita gunakan juga tidak asal asalan, karena sudah melalui uji laboratorium dan sudah sesuai aturan yang ada, serta dikawal oleh tim dari Kejaksaan Negeri, Insya Allah pertengahan Desember nanti akan kita serahkan secara serentak dengan seluruh perlengkapan sekolah yang sudah Pemerintah janjikan,” kata Syahrul.
Wakil Walikota Tanjungpinang, Hj. Rahma, menambahkan bahwa sampai hari ini (kemarin) kondisi dipenjahit yang kami tinjau sudah banyak seragam yang selesai, namun belum 100%.
”Kami memberikan waktu kepada 40-an penjahit lokal yang bekerjasama dengan Pemerintah Kota Tanjungpinang, agar dapat menyelesaikan seluruhnya paling lambat 10 Desember 2019,” ujarnya, kemarin.
Kemudian, sambung dia pemerintah akan mengevaluasi hasil dari penjahit lokal ini, mudah mudahan bisa kita terima dengan tepat waktu.
Serta kualitas jahitan yang bagus dan rapi, agar masyarakat tidak kecewa dan tentunya bisa kita jadikan pertimbangan untuk lanjutkan kerjasama ditahun mendatang.
Ia mengharapkan para orangtua dan siswa bisa sabar menunggu seragam gratis. (dlp/bas)