TANJUNGPINANG – Jelang tutup akhir tahun, masyarakat mulai kesulitan untuk mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium atau bensin di beberapa SPBU di Tanjungpinang dan Bintan.
Kondisi ini membuat pengendara sepeda motor kesal dan keluar masuk SPBU hanya ingin mengisi premium.
”Saya heran saja, asyik nak kosong saja premium itu. Kenapalah ya. Kalau mau dihilangkan dari peredaran ya umumkan ke publik saja,” tanya Rosdi, salah satu pengendara sepeda motor kepada Tanjungpinang Pos, Senin (18/11).
Kosongnya jenis Premium, kata dia, tidak hanya baru pertama kali ini terjadi. Tetapi, kekosongan BBM jenis Premium selalu terjadi di SPBU.
”Kayaknya, hampir setiap hari. Setiap mau isi, bensin selalu habis di SPBU. Apalah. Mau diganti Pertalite kali ya tapi Pertamina tak mau terus terang,” terang dia.
Ia berharap, kepada pemerintah dalam hal ini Pemko Tanjungpinang maupun instansi terkait untuk segera mengecek keberadaan BBM tersebut.
Agar jangan sampai terjadi kekosong BBM berlarut-larut terjadi di SPBU. ”Dampaknya ya kita-kita ini, masyarakat ini yang susah untuk dapat bensin,” sebut dia.
Dalam kesempatan ini, Unit Manager Communication, Relations, & CSR MOR I Pertamina Tanjungpinang-Bintan, Roby Hervindo mengatakan, kekosongan BBM terjadi di SPBU, bukan dikarenakan tidak ada minyak. Tetapi, penyaluran BBM dari Pertamina menuju ke SPBU memakan waktu lama. Jadi, wajar saja kalau sempat terjadi kekosongan BBM di SPBU.
”Kita kirim BBM tidak seperti Go Food,” ucap Roby Hervindo.
Penyaluran BBM dari Pertamina ke SPBU khusus di Tanjungpinang sudah memenuhi kuota per Oktober 2019. Karena kuota BBM yang sudah disalurkan hampir 35 ribu Kilo Liter (KL).
Yang penting katanya, edukasi kepada publik untuk menggunakan BBM sesuai peruntuhan kendaraannya. Salah satunya mobil lama, seperti mobil Angkot dan sayur. Mobil modern sekarang, inovasi tidak lagi mengkonsumsi BBM jenis Premium lagi. Gunakan BBM jenis Pertalite.
”Kualitas Pertalite bagus,” ujarnya (dri)