PT Pertamina menyetujui penambahan kuota solar bersubsidi untuk nelayan di Kecamatan Tambelan, melalui SPBU Nelayan 18.291.082 PT National Ferrous. Namun, Dinas Perikanan Kabupaten Bintan masih menunggu realisasi dari penambahan kuota tersebut.
BINTAN – AKHIR-akhir ini, nelayan di Kecamatan Tambelan mengalami kekurangan pasokan solar bersubsidi. Karena, jumlah kapal nelayan pemilik kartu kendala pada saat ini bertambah dibandingkan tahun 2017 lalu. Tahun 2017, nelayan pemilik kartu kendali sebanyak 150 kapal. Tahun 2019 ini, dari pendataan HNSI Kecamatan Tambelan, sudah hampir 430 kapal nelayan yang memegang kartu kendali.
Sementara, kuota permanen atau pasokan solar sebanyak 75 KL (ton) ditambah 75 KL dari Pertamina ke Tambelan, melalui SPBUN 18.291.082 PT National Ferrous, tidak mengalami perubahan. Permintaan solar bersubsidi untuk nelayan tidak terpenuhi. Kondisi ini sempat menimbulkan gejolak dari nelayan.
Sehingga, Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Kementerian ESDM turun mengecek ke lokasi, menjelang akhir Oktober lalu. Dari pengecekan BPH Migas Kementerian ESDM, pengalokasian kuota yang ada, tidak ada penyimpangan. Hal itu pun diperkuat dari Kapolsek dan pemerintahan Kecamatan Tambelan, serta Dinas Perikanan Kabupaten Bintan.
”Untuk memenuhi permintaan solar bersubsidi, dengan jumlah pemegang kartu kendali sekarang, itu bisa melebihi 260 KL per bulannya. Nah, dari Tambelan sudah diusulkan kepada Dinas Perikanan, serta diteruskan ke pihak Pertamina,” kata Zulkarnain, seorang Kabid di Dinas Perikanan Kabupaten Bintan.
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Bintan Fachrimsyah membenarkan, kondisi kekurangan pasokan solar bersubsidi untuk Kecamatan Tambelan itu, akibat terjadinya penambahan jumlah kapal nelayan. Fachrimsyah menegaskan, kekurangan solar bukan karena salah penyaluran. Tapi, permintaan yang semakin banyak, dari pemegang kartu kendali BBM.
”Setelah BPH Migas Kementerian ESDM turun ke Tambelan, kan diajukan penambahan kuota. Pengajuan penambahan itu, 260 kilo liter (KL) per bulan. Kita sudah rekomendasi dan diusulkan ke Kantor PT Pertamina wilayah Kepri, di Batam,” jelas Fachrimsyah, Minggu (17/11) kemarin.
Dari PT Pertamina Kepri (Batam), lanjut Fachrimsyah, sudah mengajukan penambahan kuota solar bersubsidi untuk Kecamatan Tambelan itu, ke pihak PT Pertamina Medan, Sumatera Utara.
”Dari informasi yang kami terima, Kantor Pertamina Medan juga menyetujui usulan penambahan kuota solar untuk Tambelan itu. Hanya saja, kita belum tahu kapan direalisasikan penambahan kuota itu,” ujar Fachrimsyah.
”Kalau dari kita, penambahan kuota pasokan solar itu, ya maunya direalisasikan tahun 2019 ini juga,” sambungnya.
Fachrimsyah menyebutkan, selama ini, solar bersubsidi untuk Kecamatan Tambelan melalui SPBU Nelayan 18.291.082 PT National Ferrous, kuota tetapnya 75 KL. Dengan kuota tambahan sekitar 75 KL. Namun, kuota tambahan itu terkadang tidak terpenuhi, hanya berkisar 50 KL. Sehingga, tetap saja tidak bisa memenuhi permintaan nelayan.
”Ya, dengan pemegang kartu kendali lebih dari 300-an kapal itu, hitung-hitungannya minimal 260 KL per bulan, untuk Tambelan itu. Nah, pengajuan 260 KL per bulan ini, kan sudah disetujui. Senin (18/11) ini, kami akan cek lagi ke pihak Pertamina, kapan mau direalisasikan,” kata Fachrimsyah.
”Untuk tambahan kuota bulan ini, kami belum tahu. Sedangkan untuk realisasi 260 KL itu, surat resmi penambahan kuotanya, belum ada kami terima. Apakah bulan ini direalisasikan atau bulan depan, kita lihat nanti. Yang jelas, sudah disetujui penambahan kuota itu,” tutupnya. (YUSFREYENDI)