Presiden Direktur PT. Adhya Tirta Batam (ATB) Benny Andrianto meminta agar daerah tangkapan air (DTA) tidak dialih fungsikan, karena akan merusak tata kelola air.
BATAM – Kesepakatan Pemerintah Kota dan Badan Pengusahaan (BP) Batam diharap dapat mendorong daerah DTA, bersih dari aktivitas ilegal. Sekaligus dapat meminimalisir eceng gondok di Waduk Duriangkang.
Demikian disampaikan Benny Andrianto, Senin (11/11) di Batam. Dikatakan, penting juga untuk menjaga setiap buangan air yang masuk ke dalam wilayah Dam. Buangan-buangan itu harus sudah di-treatment.
”Ini penting guna menghindari penurunan kualitas dan proses pendangkalan di Dam,” ujarnya.
Kemudian, dinilai penting untuk membatasi industri yang menggunakan banyak air, seperti sudah disampaikan beberapa kali. ”Seperti pengolahan limbah plastik, daur ulang kertas, dan lain sebagainya. Industri-industri seperti itu tidak cocok dengan kondisi keterbatasan air yang ada di Batam,” kata Benny.
Diharapkan, ada kebijakan yang tidak membiarkan air hujan dengan segera melimpah ke laut. Harus ada sistem yang dibangun agar air hujan tidak terbuang sia-sia.
”Misalnya membangun embung-embung untuk menampung air. Sehingga air hujan tertampung sebelum sampai ke laut,” harapnya.
Batam penting untuk menghemat air dengan menggunakan metode reduce, reuse, dan recycle, atau yang lebih dikenal dengan 3R. Ini adalah salah satu cara yang bisa dijalankan agar Batam bisa bertahan seperti negara tetangga, Singapura.
”Singapura juga tak punya sumber air yang cukup, tapi mampu menopang kebutuhan air bagi warganya,” jelasnya.
Diingatkan, keterbatasan air baku di Batam telah menjadi perhatian pokok ATB sejak lama. Diakui, pihaknya merasa penting, untuk gencar turun meningkatkan kesadaran terhadap kondisi ketersediaan air baku. Ruang lingkup edukasi yang dilakukan juga beragam, mulai dari edukasi terhadap pelajar, hingga forum kemasyarakatan.
”Namun upaya menjaga air baku harus dilakukan bersama-sama. Baik oleh elemen pemerintah, swasta, juga barisan masyarakat. Dengan demikian, akselerasi upaya pemeliharaan sumber air baku akan semakin baik,” harapnya.
Disebutkan, peran sentral dalam upaya ini hendaknya diambil oleh pemerintah. Pemerintah Kota Batam dan BP Batam telah sepakat berkolaborasi untuk menjaga dam dari aktifitas ilegal.(MARTUA)