BINTAN – Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Pembangunan Tanjungpinang yang tergabung di Kelompok XIII melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) lokal di Kampung Tanjung Sengkuang, Desa Air Glubi, Kecamatan Bintan Pesisir, Kabupaten Bintan.
Berbaur bersama masyarakat setempat, empat program yang dibagikan ke masyarakat. Kegiatan dilaksanakan selama tiga hari, mulai Jumat-Minggu (25-27/10) kemarin.
Ketua kelompok XIII, Arifin menuturkan, melalui kegiatan KKN menjadi salah satu wadah mengabdi secara bersamaan di tengah masyarakat.
Dituturkannya, beberapa hal yang dilaksanakan yaitu memberikan pelatihan sederhana terkait pencatatan pembukuan keuangan secara manual dengan menggunakan buku maupun pembukuan digital melalui aplikasi di smartphone.
Ia menilai, meski sederhana hal ini dinilai perlu. Masih banyak anggota Kube di desa itu yang belum mengerti. Melalui pelatihan ini, diharapkan laporan keuangan bisa dilakukan secara mudah dan bisa dipahami bersama.
Selain itu, pihaknya juga memberikan sosialisasi pengelolaan buah kelapa menjadi VCO (Virgin Coconut Oil) atau yang biasa disebut minyak kelapa asli dengan teknik tradisional maupun fermentasi.
Terkait hal ini sebenarnya bukan hal asing di tengah warga. Hanya saja belum ditekuni dan hasil yang didapat belum maksimal.
Para mahasiswa semester tujuh itu pun memberi tahu beberapa tips dan trik yang mudah digunakan dalam mengelola buah kelapa menjadi VCO yang tentunya kaya akan manfaat. Seperti bisa sebagai obatobatan, minyak rambut, body lotion, minyak goreng dan lain lain.
Ia berharap dari hasil alam ini masyarakat mampu memaksimalkan pemanfaatan buah kelapa menjadi produk yang bermanfaat dan menjadi nilai tambah bagi masyarakat Kampung Tanjung Sengkuang.
Dari hasil komunikasi yang dibangun, mayoritas masyarakat bekerja di dalam bidang perkebunan dan juga nelayan. Banyak hasil alam yang dinilai bisa dimanfaatkan untuk menunjang perekonomian keluarga dan masyarakat.
Misalnya dari ikan, para ibu-ibu bisa membuat kernas yang merupakan salah satu olahan makanan khas Melayu dan pembuatan nugget makaroni.
Menuju ke desa ini perlu menyeberang menggunakan pompong, sekitar 20 menit. Bagi sebagian mahasiswa, ini menjadi tantangan khususnya yang tak terbiasa ke kawasan pesisir.
Ini pula yang mengajarkan kelompok untuk kreatif, bekerjasama dan juga saling membantu. Serta terpenting bisa mengenal figur masyarakat di desa tersebut yang cukup terbuka dan bisa menerima keberadaan mereka. Selain itu, mereka juga memberikan pelatihan melalui teknik okulasi dengan menggunakan bibit pohon alpukat dimana dalam pelatihan teknik okulasi ini akan meningkatkan mutu tumbuhan sehingga mendapatkan varietes tumbuhan yang baik.
Dengan demikian akan mempercepat hasil dari tumbuhan tersebut sehingga akan meningkatkan perekonomian masyarakat dari hasil buah alpukat yang didapat.
Pihaknya juga melaksanakan kegiatan sosial dengan tujuan menciptakan suasana kekeluargaan dan keakraban diantara masyarakat dan mahasiswa STIE dengan mengadakan suatu permainan masyarakat seperti lomba domino, nonton film bareng dan senam sehat serta pembagian doorprize kepada masyarakat Tanjung Sengkuang.
Diharapkan keempat program yang diberikan oleh mahasiswa STIE Pembangunan Tanjungpinang ini dapat bermanfaat bagi masyarakat Kampung Tanjung Sengkuang, Desa Air Glubi, Kecamatan Bintan Pesisir untuk meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.
Mewakili seluruh anggota kelompok, ia juga mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Afriyadi ST ME. Salah satu figur yang memberikan dukungan, semangat dan ide-ide dalam proses pelaksanaan. (dlp)