Jelang Natal dan Tahun Baru 2020 harga sembako dan bumbu-bumbuan di Tanjungpinang mulai merangkak naik.
TANJUNGPINANG – Hal ini tentu dikeluhkan berbagai kalangan. Mulai dari ibu rumah tangga sampai berbagai pelaku usaha khususnya bidang kuliner. Sejak Lebaran Idul Fitri kemarin hingga sekarang harga cabai masih tinggi. Sempat tembus Rp110 ribu per kilo saat mau Lebaran Idul Fitri, lalu.
Pantauan Tanjungpinang Pos di Pasar Baru, Kota Lama, Kamis (24/10) harga cabai merah berkisar Rp52 ribu. Naik dari dua hari sebelumnya senilai Rp50 ribu. Bahkan masih terbilang tinggi bila dibandingkan awal tahun lalu senilai Rp36 ribu.
Begitu juga dengan cabai warit dari Jawa, kini berkisar Rp50 ribu per kilo. Naik senilai Rp2 ribu bila dibandingkan dua hari lalu senilai Rp48 ribu. Begitu juga dengan cabai hijau mengalami kenaikan hingga Rp6 ribu rupiah. Dari dua hari hari lalu senilai Rp40 ribu kini berkisar Rp46 ribu per kilo. Untuk jenis cabai rawit Thailand berkisar Rp80 ribu per kilo.
Selain itu, bawang merah dari Jawa juga mengalami kenaikan. Bila dua hari lalu berkisar Rp30 ribu kini senilai Rp32 ribu per kilo. Begitu juga dengan bawang merah India senilai Rp24 ribu, dari sehari sebelumnya Rp20-22 ribu per kilo, serta bawang birma senilai Rp20 ribu per kilo.
Harga bawang putih kini senilai Rp32 ribu dari biasanya senilai Rp28-30 ribu per kilo.
Untuk jenis ikan selar kini mengalami penurunan harga, senilai Rp55 ribu dari dua hari sebelumnya Rp60 ribu per kilo. Jenis ikan tongkol terbilang mahal yaitu Rp25-Rp28 ribu per kilo.
Ikan selikur kini Rp35 ribu, naik dari biasanya Rp28 ribu per kilo. Begitu juga dengan kembung dikisaran Rp40 ribu per kilo.
Harga sayur kacang panjang terbilang naik, yaitu Rp20 ribu per kilo. Naik dari biasanya berkisar Rp15-18 ribu per kilo. Sedangkan jenis sayur kangkung dan bayam terbilang sama, yaitu Rp8 ribu per kilo.
”Harga cabai dan sayur jelang Natal dan Tahun Baru mulai merangkat naik,” kata Susi, salah satu ibu rumah tangga saat ditemui di pasar, kemarin.
Ia berharap harga cabai tidak lagi tembus Rp100 ribu per kilogram yang pernah terjadi saat akan Lebaran Idul Fitri.
Ia juga minta supaya pemerintah meningkatkan produksi pertanian terutama cabai di kalangan petani, supaya hasilnya bagus.
”Masalah di Tanjungpinang cabai banyak didatangkan dari luar daerah. Apalagi transportasi udaranya mulai mahal,” kata Kadis Perindustrian dan Perdagangan H Ahmad Yani, baru-baru ini.(DESI-ABAS)