KIJANG – Dewan Ketahanan Pangan Kabupaten Bintan akan mendorong pemberdayaan masyarakat melalui Kelompok Wanita Tani (KWT), serta merealisasikan koperasi tani. Hal itu ditetapkan dalam rapat kelompok kerja teknis dan kelompok kerja ahli Dewan Ketahanan Pangan Kabupaten Bintan, Senin (21/10), di Aula Dinas Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bintan, Km 19 Kijang.
Rapat kerja teknis dipimpin Ketua Pokja Teknis Dewan Ketahanan Pangan Bintan Asy Syukri, didampingi Wakil Ketua Pokja Arnel. Turut hadir Pokja Ahli DR Ir Hj Khodijah MSi. Kelopok kerja (Pokja) teknis ketahanan pangan ini terdiri dari unsur pemerintah melalui OPD terkait, organisasi masyarakat dan pemerintah desa.
Dalam rapat ini, Pokja membahas permasalahan pangan, serta memberikan saran untuk dirangkum dalam kebijakan strategis pemerintah, dalam mengatasi masalah tersebut. Baik untuk jangka pendek, menengah dan jangka panjang.
Arnel Wakil Ketua Pokja teknis menyampaikn, saat ini, Pemkan Bintan sedang konsen meningkatkan sektor pertanian dan pembangunan infrastruktur. Sehingga, pertumbuhan pendudukan di pedesaan cukup tinggi. Dengan kondisi ini, Dewan Ketahanan Pangan Kabupaten Bintan mencari solusi, agar pertumbuhan penduduk sejalan dengan pertumbuhan ekonomi di pedesaan, wilayah Bintan.
Dalam rapat tersebut dibahas tentang penguatan kelembagaan Pokja Dewan Ketahanan Pangan. Meningkatkan fungsi dalam pengawasan dan penindakan. Evaluasi strategi kebijakan. Terwujudnya data lengkap sebagai bahan rekomendasi untuk tahun depan. Mensinergikan Toko Tani Indonesia. Merealisasikan koperasi tani.
”Kemudian, adanya cadangan pangan dari pemerintah. Meningkatkan peran Bulog dalam mengatasi hal-hal yang berkaitan dengan ketahanan pangan. Lebih mengoptimalkan peran Satgas Pangan. Menambah jumlah kelompok wanita tani (KWT) dalam mengolah home industry pangan. membuat kesepakatan label halal untuk produk pangan,” jelas Arnel, mewakili Ketua Pokja teknis Dewan Ketahanan Pangan Bintan Asy Syukri, kemarin. (fre)