TANJUNGPINANG – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPPD) Tanjungpinang, Raja Kholidin menuturkan ia terus melakukan sosialisasi ke masyarakat terkait titik kumpul dan mekanisme jalur evakuasi saat ada bencana.
Sosialisasi sudah dilaksanakan di dua lokasi. Yaitu Kecamatan Tanjungpinang Barat dan Kelurahan Tanjungunggat. Rencananya, pekan depan melaksanakan di Kantor Camat Tanjungpinang Kota.
”Kami sudah laksanakan sosialisasi. Kami memberikan pemahaman kepada masyarakat. Melalui perangkat Ketua RT, tokoh masyarakat, pemuda dan unsur lainnya,” ucapnya, kemarin. Ia menuturkan, telah menyiapkan 13 titik kumpul saat ada bencana. Apakah bencana alam seperti banjir, puting beliung serta bencana sebab akibat lainnya.
Kholidin menilai hal ini penting, evakuasi dan penanganan bencana yang tidak terkordinir di khawatirkan menimbulkan kepanikan bagi masyarakat.
Ia menuturkan, bila sudah ada titik kumpul, ia meyakini masyarakat tidak panik. Warga yang dievakuasi bisa diberikan bantuan atau penanganan di lokasi itu.
Terkait lokasi titik ketemu, Kholidin mengaku tidak mengingat pasti namun sudah disusun pihaknya yang harus diketahui masyarakat.
Terkait bencana yang sering ada di Tanjungpinang, menurut Kholidin sesuai yang pernah terjadi diantaranya puting beliung, gelombang tinggi, genangan air akibat hujan disertai air laut yang tinggi serta kekeringan air pada musim panas serta kebakaran.
”Biasanya bencana yang kita tangani seperti ini. Potensi bencana. Seperti Tsunami dan gempa bumi menurut penelitian tidak ada di Kepri,” tuturnya.
Ia mencontohkan, bila ada angin puting beliung, warga bisa pergi ke titik kumpul tersebut. Di situ warga akan mendapatkan pertolongan dan bantuan.
Penanganan kekeringan, biasanya pihaknya memberikan bantuan air melalui tangki air yang dimiliki. Terkait anggaran bencana, ia menuturkan ada melalui DPKAD senilai Rp2 miliar.
Ia juga minta agar masyarakat saat menghadapi bencana jangan panik dan tetap mengikuti instruksi dari tim pertolongan.
”Kita minta masyarakat saat ada bencana, jangan panik dan harus menghindari dari lokasi bencana, misalnya menjauh dari tanah longsor,” ujarnya.
Ia juga minta kepada masyarakat agar tetap menjaga lingkungan agar tetap asri dan hijau agar terhindar dari bencana alam.
”Kita harapkan bersama-sama agar tidak terjadi bencana alam. Ini doa kita bersama,” ujarnya. (dlp)