Rp260 Juta Per Bulan Hanya untuk Bayar Gaji
TANJUNGPINANG – Fahmi sebagai Direktur Utama dan Irwandi sebagai Direktur BUMD Kota Tanjungpinang PT Tanjungpinang Makmur Bersama (TMB) diminta untuk menghemat biaya operasional.
Biaya yang dikeluarkan per bulan Rp260 juta hanya untuk membayar gaji, tujangan pimpinan, staf dan biaya operasional, dinilai cukup tinggi. Meskipun pendapatan per bulan mencapai Rp2,5 miliar. Tapi, yang disetor ke kas negara tidak mencapai Rp1 miliar. Artinya, Rp1,5 miliar hanya untuk bayar gaji dan biaya operasional. Hal ini diungkapkan Wakil Walikota Tanjungpinang Hj Rahma.
”Rp260 juta pengeluaran per bulan untuk bayar gaji dan opersional, cukup tinggi. Kita minta dievaluasi,” kata Hj Rahma, kemarin.
Ia meminta petinggi BUMD yang baru dilantik, bisa memberikan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang signifikan kepada kas daerah. Menginggat sesuai laporan yang diterima, sekitar Rp2,5 miliar per tahun. Angka ini dinilai besar, mengingat pendapatan terbesar merupakan DBH dari pas masuk Pelabuhan Sri Bintan Pura (SBP) yang harusnya masuk ke kas daerah.
Tapi, nyatanya, se tahun BUMD menyetor ke kas negara tidak sampai Rp1 miliar. Artinya, setahun lebih dari Rp1,5 miliar hanya untuk bayar gaji dan biaya operasional.
Selain Wawako minta agar Dirut mencari bisnis baru untuk meningkatkan PAD. Senada juga disampaikan Wakil Ketua sementara DPRD Kota Tanjungpinang, Ade Angga belum lama ini . Ia menyebutkan pengeluaran manajemen PT Tanjungpinang Makmur Bersama (TMB) yang mencapai Rp260 juta per bulan untuk membayar gaji dan tunjangan karyawan perlu dikaji kembali.
Masih kata Rahma, jika dihitung secara ekonomis dengan jumlah pegawai sekitar 75 orang tersebut, menurutnya harus ada peninjauan ulang.
”Jika dihitung secara ekonomis, dibandingkan jumlah karyawannya dengan besar pengeluaranya perlu diadakan peninjauan ulang,” kata Rahma. Kemudian dijelaskan Rahma, jika perlu diadakan efisiensi karyawan, maka itu yang menjadi tugas utama dari Direktur Utama (Dirut) dan Direktur PT. TMB yang baru dilantik.
”Ini PR besar mereka (Direksi) yang baru dilantik,” ucapnya.
Selanjutnya, untuk efisiensi tersebut akan dilakukan pengurangan karyawan atau tidak, Rahma mengatakan mekanismenya akan dibahas nanti.
”Mekanismenya seperti apa nanti akan kita telaah lagi,” tambahnya. Rahma juga berpesan kepada kedua Direksi baru itu, agar saling bersinergi dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang datang pada perusahaan yang mereka pimpin.
”Sesuai arahan Walikota juga, keduanya harus saling bersunergi dan sejalan dalam menjalankan tugas sebagai pimpinan BUMD,” ungkapnya.(dlp)