Memasuki peralihan musim (pancaroba) dari musim kemarau ke musim, Stasiun Klimatologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tanjungpinang mengimbau kepada masyarakat agar mewaspadai cuaca ekstrem.
TANJUNGPINANG – Prakirawan BMKG Tanjungpinang, Ardhito menyebutkan, sekarang sudah mulai masuk peralihan musim. Masa peralihan musim dari Selatan ke Utara. Peralihan musim sudah terjadi sejak per 1 Oktober 2019 hingga sekarang. Kondisi ini sudah dirasakan seperti mulai sering terjadinya turun air hujan serta tiupan angin kencang secara tiba-tiba.
”Waspadai awan cumulonimbus atau awan hitam bisa memicu datangnya angin puting beliung,” ujarnya.
Kata dia, mulai hujan dikarenakan sudah mulai tumbuh awan cumulonimbus. Karena awan berwarna hitam ini yang menghasilkan hingga turunnya air hujan harus juga diwaspadai bagi yang bekerja dilaut seperti nelayan dan transportasi laut.
Munculnya awan kumulonimbus, katanya, bisa berpotensi munculnya angin puting beliung disertai hujan lebat. Angin puting beliung bisa terjadi secara tiba-tiba.
Munculnya angin puting beliung sering terjadi di daerah pesisir pantai. Tapi, tidak menutup kemungkinan angin puting beliung muncul hingga terjadi di daerah daratan.
Oleh karena itu, ia mengimbau kepada masyarakat untuk tetap berhati-hati. Apabila melihat awan hitam, masyarakat perlu waspada.
Karena munculnya awan hitam pekat tersebut, membuat kecepatan tiupan angin bisa mencapai 23 not atau 46 kilometer per jam. Biasanya, kecepatan tiupan angin masih kisaran 5-7 not atau 10-14 kilometer per jam.
”kemarin, kondisinya masih terbilang normal alias stabil,” sebut dia.(ANDRI DS