Biaya Kuliah S3 Dosen UMRAH Ditanggung
Hendra Kurniawan, dosen Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) Tanjungpinang berhasil meraih Beasiswa MEXT (dulu bernama beasiswa Monbuka gakusho) dari pemerintah Jepang untuk tahun 2019.
DOMPAK – Salah satu beasiswa yang cukup prestisius tersebut berhasil diraih oleh Hendra bersama dengan 22 orang penerima beasiswa lainnya yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
Penerima beasiswa MEXT mendapatkan beberapa fasilitas seperti bebas biaya uang kuliah, tanggungan biaya hidup selama 3 tahun, tiket pesawat PP pada saat keberangkatan dan kepulangan dan program magang di lembaga penelitian atau perusahaan sesuai dengan bidang riset
Pada periode tahun 2019, 22 orang penerima Beasiswa MEXT juga berkesempatan untuk mengikuti Program Innovative Asia yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) antara Jepang dan negara-negara di kawasan Asia.
Hendra merupakan satu-satunya penerima beasiswa yang berasal dari wilayah Sumatera. Sebagian besar penerima Beasiswa MEXT tersebut berasal dari universitas ternama di Indonesia seperti Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gajam Mada (UGM), Institut Teknologi Surabaya (ITS), dan Institut Pertanian Bogor (IPB).
Hal tersebut membuktikan bawah dosen UMRAH juga dapat bersaing di tingkat nasional dan internasional.
Dalam proses seleksi yang dilakukan bertahap dan berjenjang, Hendra yang juga yang juga bertugas sebagai Ketua Jurusan ini menjelaskan pengalamannya hingga akhirnya diterima sebagai mahasiswa Program Doktor Kanazawa University Jepang.
”Program Beasiswa MEXT ini merupakan Program University Recommendation. Dimana setiap pelamar beasiswa wajib mendapatkan persetujuan calon promotor untuk melakukan pendaftaran online,” ujar Hendra.
Pada tahap awal dilakukan seleksi administrasi melalui kampus dengan mempersiapkan berkas-berkas pendaftaran dan lampiran yang dibutuhkan seperti ijazah dan transkrip S2, proposal penelitian, sertifikat TOEFL/IELTS.
Setelah administrasi pendaftaran selesai, peserta yang layak akan dijadwalan wawancara online dengan 5 orang penguji/komite.
Komite terdiri dari 1 orang calon promotor dan 4 orang penguji yang menanyakan fokus proposal penelitian dan pencapaian-pencapaian yang pernah diperoleh oleh calon penerima beasiswa.
”Hasil wawancara akan menentukan kelulusan penerima beasiswa MEXT di Kanazawa University pada tahun 2019,” jelasnya
Beberapa tips disampaikan oleh Hendra ketika akan mengajukan beasiswa ke luar negeri diantaranya yang harus dipersiapkan adalah kemampuan berbahasa Inggris, proposal penelitian, dan lainnya.
”Bahasa Inggris merupakan syarat utama ketika akan mengikuti perkuliahan di luar negeri, biasanya penyedia beasiswa mensyaratkan nilai tertentu untuk test TOEFL/IELTS. Hal kedua yang sangat penting adalah proposal penelitian (research proposal),” terang Hendra
Pelamar beasiswa biasanya diminta menuliskan proposal secara singkat dan jelas, umumnya berjumlah 5-6 halaman kertas ukuran A4 dengan spasi 1.5. proposal menggambarkan tujuan penelitian yang akan dikerjakan selama masa studi S3 dilengkapi dengan literatur pendukung terbaru.
Usahakan mencantumkan/mensitasi hasil publikasi calon promotor yang akan dilamar dalam proposal penelitian.
Pada saat wawancara, kemampuan yang utama adalah menjawab setiap pertanyaan penguji dengan jelas. Tidak perlu terlalu cepat atau terburu-buru dalam menjelaskan suatu jawaban pertanyaan.
”Dalam wawancara juga diusahakan kita dapat mempromosikan individu kita melalui capaian-capaian sehingga membuat para penguji tertarik untuk meluluskan kita dalam seleksi beasiswa,” jelasnya.
Komponen terakhir yang juga sangat dibutuhkan adalah rekomendasi dari atasan atau pimpinan universitas tempat calon mengabdi.
”Rekomendasi yang baik dan sesuai dengan kebutuhan penyedia beasiswa menjadi salah satu kunci utama untuk mendapatkan beasiswa luar negeri,” tutupnya.
Saat ini, UMRAH Tanjungpinang memiliki lima fakultas yakni Fakultas Teknik, Fakultas Ekonomi, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan serta Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
Adapun visi UMRAH adalah, menjadi pusat unggulan riset dan budaya maritim yang berdaya saing internasional pada tahun 2040.
Sedangkan misinya, Misi UMRAH, menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan berwawasan kemaritiman yang berbudaya dan bereputasi internasional.
Mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya melalui riset dan inovasi berbasis kemaritiman yang bereputasi internasional.
Memanfaatkan dan menyebarluaskan hasil riset dan inovasi yang berwawasan kemaritiman dan bereputasi internasional.
Serta membangun kerja sama institusi dengan berbagai pihak dalam dan luar negeri untuk mempercepat pengembangan, penguatan dan pencapaian kelembagaan yang terkemuka di tingkat internasional.
Tujuan didirikannya UMRAH untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas, berbudaya, berwawasan kemaritiman dengan cara mengintegrasikan konsep sains dan nilai-nilai budaya Melayu yang bersifat universal dalam kegiatan tridharma perguruan tinggi.
Mewujudkan tata kelola yang efektif, efisien, kreatif, dan produktif serta pranata pendidikan yang berwawasan kemaritiman dan bereputasi internasional.
Menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi dan budaya unggul dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan olahraga yang wawasan kemaritiman. Serta menjalin kerja sama institusi dalam menunjang penguatan kelembagaan yang bereputasi internasional.(ADLY – MARTUNAS)