TOAPAYA – Kelompok tani di Kabupaten Bintan kembali menyampaikan keluhan ketersediaan pupuk bersubsidi kepada Pemkab Bintan, Kamis (3/10) kemarin. Keluhan ini disampaikan pada saat penyusunan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) penyaluran pupuk bersubsidi, yang dilaksanakan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bintan, di pasar tani Toapaya Asri.
Tahun 2018 lalu, 72 kelompok tani (Poktan) se-Kabupaten Bintan sudah menyusun RDKK untuk tahun 2019 ini. Keperluan pupuk bersubsidi itu disampaikan kepada Pemprov Kepri. Namun, realisasinya tidak sesuai dengan permintaan petani Bintan.
Pupuk bersubsidi yang diperlukan untuk tahun 2019 itu antara lain jenis urea sebanyak 101,050 ton, SP-36 25,625 ton, NPK 223,375 ton, ZA 17,890 ton, dan jenis pupuk organik sebanyak 82,118 ton.
Sementara, sealisasi penyaluran pupuk bersubsidi dari Pemprov Kepri untuk Kabupaten Bintan itu jenis urea hanya 11,650 ton, SP-36 sebanyak 2 ton, NPK 45 ton, ZA 2 ton, dan organik 20,44 ton.
”Yang diperlukan petani Bintan itu sekitar 740 ton totalnya. Yang direalisasikan sekitar 74 ton. Cuma 10 persen permintaan petani yang dipenuhi itu,” kata Khairul Kepala DKPP Bintan.
Dalam pertemuan ini, lanjut Khairul, petani sepakat akan memenuhi administrasi untuk E-RDKK, guna penembusan pupuk bersubsidi pada tahun 2020. Petani akan mendirikan kios pupuk di Gapoktan, di setiap kecamatan. Tujuannya untuk memudahkan distribusi pupuk sampai ke petani.
”Pihak distributor akan membenahi sistem penembusan dan distribusi pupuk, untuk mempermudah petani dalam mendapatkan pupuk,” kata Khairul.
Wakil Bupati Bintan H Dalmasri Syam pada kesempatan itu menyampaikan, Pemkab Bintan akan terus berupaya mencukupi kebutuhan pupuk bersubsidi bagi petani Bintan. Hanya saja, petani diharapkan melengkapi sejumlah administrasi. Seperti Kartu Keluarga (KK) dan administrasi lainnya. Kemudian, petani diminta jangan telat melakukan pembayaran jika pupuk subsidi sudah ada.
”Kegiatan evaluasi ini bisa menampung sejumlah keluhan para petani. Baik itu perihal pupuk bersubsidi dan lainya. Kebutuhan pupuk dibuatnya, seger kita sampaikan ke Pemprov Kepri,” kata H Dalmasri Syam. (fre)