TANJUNGPINANG – Keberadaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar dan premium (bensin) mulai sulit didapatkan di beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Tanjungpinang.
Masyarakatpun heran Kepri sebagai daerah penghasil minyak dan gas, tapi BBM beberapa daerah di Kepri mulai langka.
Kemarin, sejumlah SPBU di Kota Tanjungpinang kehabisan stok BBM dari Pertamina.
Ratusan pengguna kendaraan bermotor yang telah mengantre akhirnya beralih membeli BBM non-subsidi yang harganya lebih mahal.
Bahkan Pemko Tanjungpinang melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan telah mengeluarkan kartu kendali BBM, khusus untuk bus pariwisata untuk mengatasi pengunaan BBM sola. Hanya diperboleh mengisi paling banyak 60 liter per harinya.
”Kita sudah antre di SPBU, katanya petugas BBM jenis premium sudah habis,” ucap Marto, salah satu pengendara sepeda motor kepada Tanjungpinang Pos di SPBU Terminal Sungai Carang berada di Jalan WR Supratman, Tanjungpinang, Rabu (2/10).
Ia merasa terkejut dan heran setelah mendapat kabar dari petugas SPBU tersebut, kalau BBM jenis Premium sudah habis.
”Pagi-pagi sudah habis premium,” ujar dia.
Informasi yang diterima ini sudah yang ke tiga kalinya dari petugas SPBU di Tanjungpinang. Awalnya di SPBU Batu 7.
Lalu, ia bergesek hingga ingin mengisi BBM jenis Premium di SPBU Batu 10 Tanjungpinang. Ketiganya, di SPBU Terminal Sungai Carang.
”Mau isi bensin di mana lagi nih,” tanya dia kepada awak media ini.
Harapan dia, pemerintah untuk segera turun tangan dengan mulainya terjadi kelangkaan BBM jenis Premium.
Sehingga kondisi kelangkaan BBM jenis Premium jangan sampai berlarut lama. Seperti BBM jenis Solar.
”Sudah lah solar langkah. Tambah lagi bensin langkah. Lengkap sudah derita kita sebagai masyarakat kecil,” sebut dia.
Terpisah, salah satu petugas yang enggan nama ditulis disurat kabar harian ini, bahwa BBM jenis Premium sudah habis sejak Selasa (2/10) menjelang malam sampai sekarang.
”Memang habis bensin nya. Belum diantar. Saya kurang tahu,” sebut dia.
Dengan habis BBM jenis Premium, pengendara sepeda motor rela mengantri panjang di area pengisian BBM jenis Pertalite. Sehingga kendaraan miliknya terisi BBM jenis Pertalite.
”Dari pada mogok. Ya, ikut antri Pertalite. Mau tak mau bang,” ucap Ruslan, salah satu pengendara sepeda motor yang sedang antri di SPBU Batu 10 Tanjungpinang.
Kata Ruslan, ia baru pertama kali mengisi BBM jenis Pertalite di motor miliknya. Karena harga BBM jenis Pertalite lebih mahal dibandingkan Premium. Harga Pertalite Rp8 ribu per liter. BBM jenis Premium Rp6.450 per liter.
”Lumayan selisihnya. K ita minta BBM tak langka, karena kita di Kepri penghasil minyak,” sebut dia. (dri)