Tak Berkategori  

Edy Berpesan, Harmonisasi Perizinan di Batam

BATAM – Usai pelantikan Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam minggu lalu, serahterima jabatan dilakukan dari Edy Putra Irawady kepada HM Rudi, Rabu (2/10).

Pada kesempatan itu, dilakukan panandatanganan serah terima jabatan, antara Rudi dan Edy. Edy pun menitipkan sekitar 2.700-an pegawai BP Batam ke HM Rudi yang juga Walikota Batam.

Serah terima jabatan berlangsung di Balairungsari BP Batam. Selain Rudi dan Edy, hadir juga Sekretaris Menteri Koordinator Perekonomian RI, Sekretaris Menteri Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso.

Kemudian, Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, mantan Ketua Otorita Batam, Ismeth Abdullah, para deputi BP Batam yang baru dan yang lama dan lainnnya.

Saat Edy memasuki ruangan diikuti Rudi, para pegawai BP bereaksi. Mereka tepuk tangan dan ada diantaranya yang meneriakkan nama Edy dan ada nama Rudi.

Kemudian, Edy menyampaikan sambutan usai serah terima. Pada kesempatan itu dia menitipakan pegawai BP yang dinilai galau.

”Saya berkesempatan memberikan pembelajaran dari apa yang saya dapat, walau terasa singkat. Saya titipkan Pak Rudi sekitar 2.700-an pegawai BP.

Pegawai sangat tegar dan bisa menyesuaikan walau galau. Saya bisa memahami kegalauan pegawai,” kata Edy.

Edy mengaku jika BP merupakan wilayah yang tepat dalam menarik investasi. Tinggal bagaimana harus meyakinkan pengusaha untuk tertarik.

”Disini saya harus benar-benar memanfaatkan SDM yang sangat besar dan variatif di BP Batam,” kata Edy yang disambut tepuk tangan pegawai BP Batam.

Edy mengungkapkan hal-hal yang dinilainya perlu ditindaklanjuti. Diantaranya, grand design (restrukturisasi dan revitalisasi) pengembangan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) atau Free Trade Zone (FTZ) Batam.

Kemudian, pengembangan pelabuhan dan KPBU Bandara. Ada juga usulan KEK, penerapan pelayanan perizinan terpadu dengan sistem IBOSS khusus OSS (Online Single Submission).

”Kami sudah beberapa kali meyampaikan dan melayangkan surat ke Wali Kota dan Dewan Kawasan untuk menyatukan perizinan berusaha yang dikeluarkan oleh DPM-PTSP,” terang Edy.

Disampaikan juga kegiatan investasi dan ekspor dengan dimensi yang luas dan sistemik terjadi di Batam.

”Karena berbekal kemampuan dan tempaan pengalaman teknis, manajerial, dan kepemimpinan yang saya peroleh dalam jejak pekerjaan dan jabatan saya di berbagai tempat di dalam negeri maupun internasional,” katanya.

”Semula dengan tiga tugas yang diberikan DK PBPB, harmonisasi perizinan berusaha di Batam melalui sistem OSS,” katanya.

Selain itu, meningkatkan kepastian dan kenyamanan berusaha, dan membuat laporan tugas yang akan menjadi pegangan bagi ex officio dalam memimpin BP Batam.

”Maka saya pikir mudah sekali dan saya hanya cukup sekali-kali datang ke Batam,” beber Edy.

Namun kemudian diakui, dia memetakan dan memahami kedudukan tugas fungsi dan kewenangan BP Batam. Dimana, kewenangan itu untuk wilayah kerja yang ditetapkan sebagai KSN dengan status KPBPB di delapan pulau besar atau 37 gugus pulau dan berada dalam wilayah otonomi kota Batam.

”Ternyata tugas saya sangat menantang dan penuh peluang ibadah,” sambungnya.

Edy merasa, diberi amanah untuk bertanggung jawab menggerakkan SDM yang variatif bidang atau sektornya. Status dan kompetensinya mulai dari pegawai administrasi, tenaga teknik, legal dan litigasi.

Kemudian, staf perencanaan, petugas pelayanan, pengelolaan aset, sampai pengawasan dan penegakan hukum.

”Saya bertanggung jawab memanfaatkan, membina, dan mengembangkan kapasitas 2.728 karyawan yang terdiri dari SDM organik BP Batam baik pegawai tetap, maupun kontrak, pejabat ASN yang dipindahkan ke BP Batam,” terang Edy.

Termasuk juga pejabat yang memiliki sertifikasi atau keahlian khusus yang diperkerjakan atau diperbantukan ke BP Batam.

Mereka memiliki pangkat dari jabatan senior di unit asalnya seperti Jaksa, Auditor, Dokter, Investment Promotor, Pejabat Sandi Negara, Pamen dan perwira tinggi Jenderal Polri.

”Saya bertanggung jawab mengelola secara transparan dan akuntable BP Batam selaku BLU, kekayaan dan aset negara, penerima pelimpahan kewenangan perizinan investasi dan berusaha serta Satker yang mendapat anggaran Rupiah Murni dengan mitra kerja Komisi VI DPR RI,” kata dia.

Edy mengaku memahami tugas, bertanggung jawab membuat, mengendalikan, dan mengawasi berbagai kerja sama usaha dan konsesi seperti kepelabuhanan, penyediaan air bersih dan lain sebagainya.

Sehingga, delapan bulan bersama BP Batam, dia berpikir tentang pengembangan investasi dan kegiatan ekspor termasuk pariwisata sangat membutuhkan kredibilitas.

”Konsistensi dan kepatuhan pemerintah pusat dan daerah agar BP Batam cepat tumbuh berkembang maju menjadi andalan perekonomian Nasional,” imbuhnya.

Pada kesempatan itu, Edy menyampaikan terima kasih juga atas kerja sama yang sangat baik dari pegawai dan pimpinan BP Batam. Termasuk kerja sama dengan Pemko, DPRD, FKPD, para pengusaha, Media, LSM, dan masyarakat Batam.

”Terakhir saya dan keluarga mohon pamit dan mohon maaf andai selama pergaulan kita ada tersalah kata,” imbuhnya mengakhiri. (mbb)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *