Tak Berkategori  

Penataan Pedagang Perlu untuk Pariwisata

Dinas Perindustrian dan Perdagangan akan menata kawasan wisata kuliner Welcome To Batam (WTB). Penaatan perlu dilakukan demi mendukung pengembangan pariwisata.

BATAM – Dalam penataannya nanti, Disperindag akan menggandeng OK OCE, gerakan kewirausahaan dan ekonomi kerakyatan. Saat ini OK OCE sedang fokus pada pengembangan pusat kewirausahaan di tingkat kabupaten/kota berbagai daerah, termasuk Batam.

”Banyak limbah makanan di sana. Banyak turis juga mengeluhkan, momen foto hilang karena sampah. Karena itulah Disperindag akan menata kawasan WTB ini,” kata Kepala Disperindag Batam, Gustian Riau.

Gustian akan turun langsung ke dataran yang berada tepat di samping Masjid Agung Batam tersebut, Senin (30/9). Ia akan melihat kondisi di lapangan untuk menentukan apa yang perlu ditata nantinya.

”Kita akan kerja sama dengan OK OCE di dua tempat. Satu di Pasar TPID untuk koperasi sentral batiknya, dan satu di WTB untuk kulinernya,” kata dia.

Terkait rencana penataan WTB ini, Gustian akan koordinasi dengan pemilik lahan. Nanti akan dibahas berapa lama lahan tersebut bisa dimanfaatkan untuk wisata kuliner yang dikelola OK OCE bersama Disperindag. Komunikasi juga akan dilakukan dengan pedagang yang ada sekarang. Disampaikan soal layak makanannya ini.

”Jangan pembuangan sampah di situ, makanan juga di situ. Kesan dari luar jadi nampak jorok. Turis mana yang mau ke sana. Padahal Welcome to Batam (WTB) ini wajah depan kita. Sekarang orang dari Pelabuhan Batam Centre biasanya dibawa ke WTB dulu,” papar mantan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

Penertiban Bersama Tim Terpadu
Sementara terkait dengan penertiban pedagang di sekitar Pasar Induk Jodoh, yang awalnya direncanakan, Sabtu (28/9), akan dijadwal ulang. Rapat untuk pembahasan dan jadwal ulang, akan dilakukan minggu ini, oleh tim terpadu Batam.

Penundaan sendiri dilakukan, atas permintaan Polres Barelang, untuk menjaga situasi kondusif.

”Rencananya penertipan akan dilakukan setelah rapat evaluasi bersama tim terpadu Batam. Insya Allah dalam minggu ini,” kata Gustian Riau.

Sementara Kapolres Barelang, Prasetyo Rachmat Purboyo mengatakan, penundaan diminta ke Pemko Batam, untuk menjaga situasi. Di mana, dalam suratnya, Prasetyo mengatakan, penundaan didasarkan perkiraan intelijen, terkait rencana penertiban dan pemindahan kios atau bangunan di Pasar Induk Jodoh.

Selain adanya aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh mahasiswa yang berakhir anarkis di bebarapa wilayah Indonesia, berdampak kepada situasi nasional yang tidak menutup kemungkinan akan terjadi di Batam.

”Selain itu, masih adanya penolakan dari beberapa kelompok pedagang terkait rencana penertiban pedagang kaki lima di Pasar Induk Sei Jodoh, Batam. Berdasarkan penjelasan tersebut, agar kiranya Wali Kota Batam, dapat menunda pelaksanam penertiban kios pedagang Pasar Induk Sei Jodoh, guna menjaga situasi Kamtibmas yang kondusif di Batam,” harap Prasetyo.(MARTUA)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *