Cerita Maimunah, Sarjana MATEMATIKA Umrah yang Lulus Dengan IPK Cumlaude
Pada umumnya, setiap generasi pelajar maupun mahasiswa menilai pelajaran matematika adalah pelajaran yang tergolong sulit dan selalu dihindari. Banyak siswa dan mahasiswa yang pusing memikirkan rumus hitung-hitungan mata pelajaran ini.
TANJUNGPINANG – BEDA dengan Maimunah, sarjana memperoleh predikat lulusan terbaik tingkat Kampus Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) yang menganggap pelajaran matematika itu justru menyenangkan.
Apa yang ditakutkan pelajar dan mahasiswa pada umumnya tentang matematika, hal itu tidak berlaku baginya.
Selama di UMRAH, Maimunah menekuni ilmu matematika di Prodi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Ia mengatakan, matematika merupakan pelajaran yang menyenangkan baginya dan selalu membuatnya enjoi.
”Saya setuju dan selalu menemui persoalan klasik bahwa matematika itu sulit dan selalu dihindari. Namun, sebenarnya tidak juga. Hanya saja, apabila kita bisa memahami dari dasar ilmu matematika, maka matematika menjadi pelajaran yang menyenangkan,” jelas Maimunah kepada Tanjungpinang Pos, kemarin.
Ia juga mengatakan, setiap orang berhak untuk berpendapat bahwa matematika itu sulit dan sebagainya.
Namun hal yang perlu dijelaskannya, dengan menjelaskan bahwa matematika memberikan tantangan dan punya daya tarik untuk menemukan solusinya.
Apabila ada kemauan, pasti ada kemudahan untuk mempelajarinya.
Menurut putri dari pasangan H Helmi dan Ibu H Bastiah itu, banyak para akademisi melakukan kajian untuk meningkatkan kualitas pembelajaran matematika khususnya pada bidang pengajaran matematika di sekolah.
Pada skripsi yang dibuatnya, Maimunah mengangkat judul ‘Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik Berbasis Realistic Mathematics Education dengan Konteks kemaritiman’.
Sementara tujuan dari skripsi itu untuk melatih kemampuan pemecahan masalah matematis peserta didik SMA kelas XI.
”Dengan skripsi itu, Alhamdulillah mendapatkan nilai A,” ucap Maimunah dengan bangga.
Alasan membuat judul skripsi tersebut, lanjut Maimunah, karena ingin membuat inovasi bahan ajar yang berorientasi masalah realistik dengan konteks kemaritiman.
Sehingga, dinilainya sangat relevan dengan kondisi geografis wilayah Kepulauan Riau (Kepri).
”Karena penelitian saya merupakan penelitian pengembangan (R&D) dan membutuhkan proses yang cukup lama. Sehingga tingkat kesulitannya itu dalam kategori sedang,” terang putri bungsu dari 5 bersaudara.
Maimunah menambahkan, untuk persiapan penelitian membutuhkan waktu kurang lebih 2 bulan.
Menurutnya, karena produk penelitian yang akan diujicobakan kepada peserta didik melalui proses beberapa kali revisi.
Maimunah tidak menyangka, akan meraih predikat cumlaude tingkat universitas saat wisuda sarjana ke-XIII, Sabtu (14/9) lalu. Untuk itu, terlepas dari predikat itu iua pun tak lupa mengucapkan terima kasih kepada orang-orang yang tyelah mendukungnya.
”Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua saya, yang telah memberikan dukungan dan mendidik untuk menjadi insan yang berakhlak dan cendikiawan,” katanya.
”Selain itu, saya juga ucapkan terimakasih kepada Bapak Rektor UMRAH dan jajaran universitas. Tak lupa juga, pimpinan dan jajaran serta staf dan karyawan FKIP khususnya Program Studi pendidikan Matematika yang telah menjadi ruang bagi saya untuk belajar menjadi seorang tenaga pendidik yang profesional dalam bidang matematika dan pengajarannya,” ucap alumni UMRAH kelahiran Kuala Tungkal ini.
Saat ini, ribuan sarjana telah diluluskan. Saat ini, UMRAH Tanjungpinang memiliki lima fakultas yakni Fakultas Teknik, Fakultas Ekonomi, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, FKIP, dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. (ADLY ‘BARA’ HANANI)