Badan Pengusahaan (BP) Batam memberikan sinyal untuk mempertahankan PT ATB, mengelola air di Batam. ATB menyampaikan harapan untuk kepastian untuk pengelolaan kedepan pasca konsesi dengan ATB, sebelum dilakukan pembenahan lanjutan.
BATAM – Sementara dari BP Batam, meminta agar ATB menjaga pelayanan tetap diposisi terbaik.
ATB merupakan perusahaan air terbaik di Indonesia. Sehingga diminta agar hal itu terus dipertahankan.
“Tahun 2019 ini, ATB sudah melayani 280 ribu satuan sambungan atau pelanggan, dari awalnya hanya 40ribu. Dan ATB perusahaan air terbaik di Indonesia. Kondisi ini terus harus dipertahankan,” pesan Binsar Panjaitan, Kepala Sumber Air BP Batam pada acara ramah tamah ATB dan pelanggan.
Diakui, ATB dari pengelolaan sudah baik. Demikian dengan harga yang dinilai murah. Dimana, untuk tarif air, ATB memberlakukan di bawah harga yang sesungguhnya, untuk pelanggan rumah tangga. ”ATB mendapat subsidi tarif dari niaga besar, niaga kecil dan industri. Rumah tangga disubsidi . Kedepan, ini perlu kita kaji,” kata Binsar.
Pada kesempatan itu, secara khusus Binsar menyampaikan pesan agar masyarakat menjaga waduk, sebagai sumber air bersih di Batam. Diminta agar pelanggan ATB menyadari jika waduk, merupakan sumber utama air bersih Batam.
”Warga juga harus menjaga waduk. Sehingga kelanjutan kedepan lebih baik. Bisa memenuhi kebutuhan tiap tahun, baik kualitas dan kontinuitas,” himbaunya.
Sementara Presiden Direktur ATB, Benny Andrianto, menyampaikan, diperkirakan jika kebutuhan air di Batam akan terus meningkat. Sementara sumber air di Batam sangat terbatas, sehingga diperkirakan, Batam akan defisit air baku pada tahun 2021.
”Pabrik plastik menyedot air sangat fantastis. Sementara masih banyak masyarakat yang menjalankan aktivitas di seputar daerah serapan air,” kata Benny.
Diingatkan, agar masyarakat juga menjaga dan mendukung ketersediaan air bersih di Batam. Di mana, aktivitas di sumber air, memperparah ketersediaan air.
”Mulai pembabatan hutan daerah serapan air, dan lain. Dalam UU Sumber Daya Alam yang baru, ada pasal hak masyarakat atas air. Jadi itu kewajiban utama kita menjaga. Baik air dikelola sendiri atau pihak lain,” cetusnya.
Diingatkan, semua semua yang tinggal di Batam, harus sadar, jika kondisi air menghawatirkan. Kondisi di daerah lain diminta untuk pembelajaran. Dimana, di daerah lain, seperti di Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi mengalami kesulitan air bersih. Sementara daerah itu dinilai, seharusnya tidak kekurangan karena memiliki sumber air yang berlimpah.
”Tapi sayangnya semua tidak bisa menutupi kekurangan saat musim kemarau. Mereka akan kekeringan saat musim kemarau. Saat musim hujan, malah ke banjiran. Kita bersyukur di Batam, walau kita tidak punya sumber mata air di Batam, tapi sampai saat ini, air yang kita alirkan masih bisa memenuhi kebutuhan air di Batam,” beber dia.
Diingatkan, kondisi daerah tangkapan air di Batam, banyak yang rusak. Kerusakan terjadi karena kegiatan ilegal, sehingga menjadi ancaman atas ketersediaan air di Batam. ”Banyak tangkapan air yang rusak, oleh kegiatan yang tidak semestinya. Dua tahun ke depan, kita berpotensi defisit air baku yang harus diantisipasi,” imbuhnya.(MARTUA)