Saran buat pak wako tpi ayo terus perang melawan sampah dilaut baru bisa dgn pengadaan ataupun sewa tongkang utk mengangkat sampah2 yg begitu sangat bayak sdh penuh baru dibuang kedarat saya yakin sampah2 yg ada diplantar2 berkurang dan kalau sdh bersih masyarakat yg ada dikawasan tersebut pasti segan membuang sampah sembarangan dan adipura bs di pertahankan
wass … mr w
+6281364339876
Drainase Mampet dan Bau Busuk
MBS. kepada yth bapak wali kota tanjungpinang. Mohon kepedulian dinas terkait. Selokan di jalan banyak sampah plastik sehingga airnya meluber ke jalan dan bau lagi, warga yg tinggal di sepanjang ruko tmt ,
081364700951
Actios Donk Pak Wali!
Pak. Kt punya icon mesjid penyengat, gedung gong2. Tepi laut yg indah waktu malam dsb. Kita lagi galakkan wisatawan . Tapi polusi laut di sepanjang pantai kotor. Kantong plastik dsb banyak. Kayaknya goro di pantai mesti gencar biar habis sampahnya. Sayang betul laut dan ekosistim rusak karena banyak sampah plastik. harus action pak. Tx
+6281270857343
TANGGAPAN:
Kita dari Pemerintah Kota Tanjungpinang selalu mengajak masyarakat mengurangi penggunaan kantong plastik, khususnya untuk berbelanja di tempat modern maupun pasar tradisional.
Upaya ini tentu bisa direalisasikan di Tanjungpinang. tinggal soisalisasi ke masyarakat dan juga para pelaku usaha.
Pemakaian kantong plastik yang tidak terkendali sangat membahayakan lingkungan. Bumi membutuhkan waktu puluhan hingga ratusan tahun untuk bisa mengurai sampah-sampah yang terbuat dari plastik.
Ini hal medasar yang perlu sama-sama diketahui masyarakat. Mencintai lingkungan dengan hal sederhana mengurangi bahkan tidak menggunakan kantong plastik saat belanja.
Saat ini, masih banyak yang menggunakan kanting plastik, meskipun sudah diterapkan sistem per bayar.
Para pelaku usaha pun mesti tidak menawarkan kantong plastik kepada konsumen. Dengan demikian, setiap berbelanja sudah membawa tas belanjaan.
Saya mengimbau untuk membawa tas belanjaan saat ke mal, swalayan maupun pasar tadisional. Ini merupakan gerakan sederhana namun mencintai lingkungan.
Di beberapa daerah penerapan ini berjalan. Diyakini di Tanjungpinang pun bisa terealisasi.
Saya yakin masyarakat setuju. Kita mulai dari hal yang sederhana.
Kita akan meminta pedagang yang menyediakan tas belanja di kawasan perbelanjaan. Mulai dari tas belanjaan plastik jenis keranjang maupun tas terbuat dari bahan kain.
Di SMPN 5 Tanjungpinang kini sudah menerapkan itu. Pipetpun dari bambu. Ini langkah mengurangi penggunaan pipet plastik.
Ke depan, sekolah-sekolah di Tanjungpinang secara keseluruhan mesti membudayakan menggunakan pipet yang bukan berbahan plastik. (dlp)
Rahma
Wakil Walikota Tanjungpinang,