TANJUNGPINANG – Kampus Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) menurunkan dua dosen terbaiknya untuk melatih Warga Kampung Bugis, Kota Tanjungpinang untuk menguasai Bahasa Inggris oleh.
Ada dua dosen Bahasa Inggris UMRAH yang diturunkan ke Kampung Bugis untuk mengajarkan teknik berbahasa Inggris yang mudah dan menyenangkan. Dua dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris UMRAH itu masing-masing Dewi Nopita dan Rona Elfiza. Dalam program bertajuk “English for Teenager in Kampung Bugis” itu dua dosen UMRAH itu mengajar sekitar 25 orang remaja yang berdomisi di Kelurahan Kampung Bugis untuk membiasakan menggunakan Bahasa Inggris.
“English for Teenager ini diselenggarakan setiap Jumat dan Sabtu sore. Program ini sudah dimulai sejak 6 September 2019 dan berkahir 21 September 2019,” kata Dewi Nopita, Selasa (24/9).
Menurutnya, kegiatan ini berupa klub Bahasa Inggris berbasis “speaking” (berbicara) sebagai wadah untuk meningkatkan intensitas penggunaan Bahasa Inggris bagi remaja di Kampung Bugis. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris remaja di Kampung Bugis.
Kata Dewi,, kunci belajar bahasa adalah sering dipraktikan sehingga menjadi kebiasaan. “Jadi, selain belajar di sekolah, siswa perlu mempraktikan bahasa tersebut di luar kelas agar terbiasa dan menjadi lancar,” sebutnya.
Dalam kegiatan ini, peserta dibekali dasar dasar komunikasi dalam bahasa Inggris dimulai dari memperkenalkan diri, memperkenalkan orang lain dan hal-hal yang ada di lingkungan Kampung Bugis.
Sementara Rona Elfiza menyebutkan, metode yang mereka gunakan ke para peserta yang dilatih yakni dengan memperbanyak kesempatan peserta untuk berbicara Bahasa Inggris. Hal ini ia nilai perlu karena Kampung Bugis kini sudah menjadi daerah kunjungan wisatawan hingga potensi turis akan terus meningkat kedepannya.
“Kegiatan ini lebih banyak menekankan pada aspek mendengar dan berbicara. Sesuai dengan teori pemerolehan bahasa atau language acquisition. Kita sertai juga dengan lagu yang sesuai dengan topik dan game bahasa Inggris agar suasana tidak monoton dan tidak membuat pesertanya bosan,” sebutnya.
Okta, salah seorang warga Kampung Bugis, mengatakan, sebagian besar remaja yang tinggal di Kampung Bugis hanya memperoleh pengajaran Bahasa Inggris di sekolah saja karena di kelurahan mereka belum tersedia tempat kursus bahasa Inggris ataupun komunitas untuk berbahasa Inggris.
Kursus atau les bahasa Inggris terdekat hanya ada di kota Tanjungpinang dan daerah Bintancenter yang jaraknya cukup jauh dari Kampung Bugis.
Dalam kegiatan ini peserta lebih diarahkan pada berbicara dengan menggunakan Bahasa Inggris.
Rahmat salah seorang peserta kegiatan mengatakan, lagu yang digunakan dikegiatan ini membuatnya lebih mudah belajar bahasa Inggris.
Sementaar itu, Ketua penyelenggara kegiatan Dewi menyebutkan, pihaknya juga berterima aksih kepada pihak kelurahan Kampung Bugis karena kelancaran kegiatan tersebut juga karena dukungan pihak kelurahan.
“Mereka sangat antusias dengan kegiatan ini. Pihak kelurahan juga selalu mengakomodir kegiatan, mulai dari izin rutinitas kegiatan, penyediaan tempat kegiatan dan sarana pendukung. Bahkan mencarikan kepesertaaan untuk ikut kegiatan pelatihan bahasa Inggris ini,” tuturnya. (*/jek)